BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Kelompok Keilmuan (KK) Transportasi Program Studi Teknik Sipil Universitas Teknokrat Indonesia, melaksanakan Webinar Serius yang membahas tentang masalah transportasi Bandar Lampung dimasa yang akan datang, Senin (16/11/2020). Dalam webinar ini, Universitas Teknokrat menghadirkan pemateri dosen Teknik Sipil Universitas Teknokrat Fera Lestari, yang dimoderatori mahasiswa Teknik Sipil Vany Ayu.
Dalam materinya, Fera Lestari mengatakan, ada beberapa faktor yang menjadi kunci dalam pengelolaan transportasi perkotaan Bandar Lampung masa depan. Pertama dari sisi permintaan (demand side) meliputi pengendalian jumlah dan pertumbuhan penduduk, serta aktifitas ekonomi di kawasan pusat Kota Bandar Lampung.
"Penyebaran kawasan permukiman dan aktifitas sosial ekonomi baru, untuk memecah pergerakan agar tidak terakumulasi di CBD Bandar Lampung. Pengembangan pola guna lahan yang bersifat perumahan bercampur dengan aneka ragam aktivitas sosial ekonomi dalam satu kawasan," kata Fera Lestari.
Kemudian dari sisi sediaan supply side, dimana hal ini terkait infrastruktur jalan dan moda. Infrastruktur jalan diperlukan peningkatan efektifitas kapasitas jalan yang ada saat ini, dengan melakukan penataan on street parking atau kegiatan sisi jalan. Kemudian peningkatan kapasitas jalan, dengan melakukan pelebaran badan jalan dan pembangunan jalan baru.
"Sedangkan terkait moda transportasi, perlunya upaya terus menerus untuk merevitalisasi angkutan umum, sebagai moda utama pergerakan perkotaan masa depan. Upaya revitalisasi angkutan umum, dapat bersifat kesadaran masyarakat atau diarahkan," ujar Fera.
Kemudian meningkatkan kualitas layanan angkutan umum berupa kenyamanan, keandalan, keamanan, dan lain-lain melalui program keperpihakan subsidi. Penetapan skema yang mengarahkan masyarakat menggunakan angkutan umum seperti jalur bus way, dan beberapa isu aktual dalam pengelolaan transportasi perkotaan Bandar Lampung masa depan seperti dampak pandemi Covid-19 dan dampak teknologi digital.
"Pergerakan pada masa dan pasca pandemi Covid-19 ini, diprediksi tergantung pada penemuan vaksin yang efektif, diperkirakan terjadi di awal 2021. Jangka pendek (hingga akhir 2020) terjadi berupa penurunan volume, kemudian jangka menengah (2021-2022) akan terjadi traffic boom karena ekonomi recoveri," jelas Fera.
Untuk mengantisipasi traffic boom, diperlukan rencana revitalisasi angkutan umum, pengaturan guna lahan untuk memecah beban pergerakan. Jangka panjang (2022 dst) terbentuk keseimbangan baru, persoalan transportasi perkotaan kembali ke masalah tata guna lahan, dan revitalisasi angkutan umum massal.
Sedangkan dampak teknologi digital, perkembangan menerus sistem transportasi publik berbasis aplikasi online. Beberapa penelitian menunjukkan, terjadinya ekstensifikasi panjang pergerakan menunjang konsep persebaran beban, pergerakan ke arah peri urban untuk mendukung upaya pengurangan derajat pemusatan CBD Bandar Lampung.
Dengan adanya webinar ini, diharapkan bisa menambah wawasan mahasiswa mengenai transportasi, khususnya transportasi yang ada di Kota Bandar Lampung. Sehingga diharapkan mahasiswa dapat peka terhadap keadaan di Kota Bandar Lampung khususnya mengenai transportasi. Kedepannya diharapkan mahasiswa mampu menjadi agen perubahan, dalam membangun transportasi kota yang berkelanjutan. (PRO3)
>
Berikan Komentar
Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...
317
Lampung Selatan
25516
Humaniora
3362
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia