#beritapolitiklampung #webberitadaerah #webberitanasional #portalberitalampung #portalberitawisatanasional #portalberitaasiangames #portalberitapendidikan #beritaolahragalampung #beritaolahraganasional #lampungproberitalampung #lampungprodotcom #webberitalampung #portalberitanasional #beritalampungterkini #beritakulinerlampung #beritawisatalampung #portalberitawisata

LAMPUNG TIMUR (Lampungpro.com): Modus perburuan gajah liar yang ada di Hutan Taman Nasional Way Kambas (TNWK), yang digunakan pelaku sama seperti di tempat lain. Hal itu di sampaikan oleh pengurus World Wide Fund (WWF) saat berkunjung di Taman Nasional Way Kambas, Jumat (6/4/2018).

Projec Lider WWF bagian Sumatera Selatan Job Charles mengatakan selain hutan TNWK yang ada di Lampung Timur, perburuan gajah liar juga marak di Riau, Aceh dan TNBBS.

Modus yang dilakukan pelaku identitik sama yaitu dengan cara  menembak dan pelurunya mengandung obat bius agar binatang berbelaali itu lebih mudah lemas. Hasil investigasi kami perburuan liar, khususnya gajah sudah terorganisir, kata Job Charles.

Charles pun menyayangkan dengan peristiwa-peristiwa penemuan bangkai gajah di hutan TNWK yang diduga sebagai korban perburuan. Terlebih, pelaku perburuan gajah liar hingga sampai saat ini belum pernah terungkap.

Untuk benar-benar membongkar jaringan sindikat perburuan gajah liar, TNWK perlu sekali melibatkan pihak kepolisian. Tidak menutup kemungkinan jika sudah tertangkap satu orang pelaku perburuan gajah maka pelaku lain akan tertangkap.

Charles meyakini sindikat pemburu gakah sudah tersistem dengan adanya berbagai peran masing masing. Dipastikan mereka memburu gajah untuk mengambil gading dan giginya yang akan digunakan sebagai peralatan pernak pernik yang istimewa dan menghasilkan uang besar. Jika lamban dalam penanganan perburuan, dipastikan gajah TNWK akan punah, kata dia. (SUSANTO/PRO2)