Berita Lampung, Info Lampung Terkini, Berita Politik Lampung, Portal Berita Pertanian, Portal Berita Bisnis, Portal Berita Daerah, Portal Berita Pendidikan, Info Berita Terbaru Lampung, Lampungpro.com Nomor Satu, Info Peristiwa Terkini, Portal Informasi Lampung Terbaru

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Jarak bukanlah penghalang membagi antara pekerjaan dan urusan keluarga. Hal inilah yang membuat sosok Zasly Perdana bisa mengatasi rasa home sick. Ya, perasaan akan rindu dengan rumah atau tempat tinggal sebelumnya. Pria kelahiran Banjarmasin, 13 Oktiber 1983 ini sejak lama telah merantau meninggalkan tanah kelahirannya. Belasan tahun berlalu sejak ia merantau, kini ia menjadi seorang General Manager di Aston Hotel Lampung.

Mengawali karirnya sebagai Waiters di Arum Hotel Kalimantan pada tahun 2003-2004. Ia pun terus berusaha agar bisa mengejar kehidupan yang lebih baik. Sosoknya yang ramah dan akrab dengan semua orang ini membawa karirnya menanjak. Setelah hampir dua  tahun menjadi captain cafe di dua hotel berbeda di Banjarmasin, ia pun sukses mengawali karir sebagai manager ketika ia tercatat sebagai Sales & Marketing Manager di Rattan Inn Hotel Banjarmasin.

Karir General Manager pun didapat saat ia bekerja di Miracle Place One Stop Entertainment Banjabaru. Namun, ia kembali berkarir di dunia perhotelan. Di tahun 2013, Zasly kembali menjadi General Manager saat menjabat di Grand ABE Hotel Jayapura. Kemudian beberapa hotel besar pun menemani karirnya saat menjadi GM. Hingga ia pun dipercaya menduduki jabatan GM di Aston Lampung Hotel.

Berada jauh dari keluarga bukanlah halangan buat dia. Selalu ada cara untuk bisa berkomunikasi dengan keluarga. Ayah dua orang anak ini setiap harinya menyisihkan waktu untuk berkabar dengan anaknya melalui telepon atau video call. Menurutnya, dengan berkomunikasi lewat inipun sudah cukup dan mengatasi rasa kangen. "Saya lakukan komunikasi sebelum bekerja. Hal ini untuk mengatasi rasa rindu," ujar Zasly.

Zasly pun tak pernah lupa mengingatkan sang anak agar tak terpengaruh hal-hal buruk. Namun, cara yang ia gunakan bukanlah dengan cara keras. Ia selalu memposisikan diri menjadi seorang ayah yang menjadi sahabat untuk anak. Ia pun tak pernah melarang bakat dan kegiatan anaknya. Ia yakin jika cara mengontrol yang baik adalah dengan tidak berbicara dan berprasangka buruk terhadap anak. Seperti pepatah mulutmu harimau.

Hal yang masih diimpikan GM termuda di Lampung ini hanya satu, yaitu bisa pulang kampung dan berkumpul bersama keluarga. Namun, bukan berarti ia tak nyaman. Lampung sudah menjadi rumah kedua yang nyaman selain Banjarmasin. Ia pun memiliki banyak kesan yang tak bisa dilupakan dari Lampung.

"Kota ini, wilayah ini, semuanya sangat indah. Ketika awal saya datang begitu berkesan. Saya berharap keindahan alam yang ada di Lampung terus dijaga, karena kedepan ini akan menjadi surganya masyarakat Indonesia bahkan dunia," kata Zasly. (REKANZA/PRO2)