Menurut Yuzar, yang juga Assisten I Pemkab Lampung Utara, sebelas balon dinyatakan gugur karena beberapa sebab. Antara lain, tujuh balon gugur pada tes tertulis, satu orang mengundurkan diri, satu orang tidak memiliki ijazah dan dua orang yang berstatus keluarga.�"Hasil pleno akan kami sampaikan ke panitia desa melalui kecamatan. Kami berharap sesegera mungkin dilakukan pengundian nomor urut calon kades," kata dia.

Anggaran pelaksanaan pilkades sendiri, kata Yuzar, diambil dari dana alokasi dana desa (ADD) berdasarkan jumlah mata pilih di desa tersebut. Untuk mata pilih maksimal 1.000 orang dianggarkan sebesar Rp20, di atas 1.000 hingga 2.000 orang sebesar Rp30 juta. Kemudian, di atas 2.000-3.000 mata pilih sebesar Rp40 juta. "Untuk biaya pembuatan surat suara, kotak suara, dan undangannya akan ditanggung oleh pemerintah daerah melalui APBD," kata dia.

Menurut Yuzar, pemkab optimis pelaksanaan Pilkades Serentak di 90 desa yang akan digelar pada 24 Mei 2017 mendatang berjalan sukses dan lancar. Hal ini didasari pengalaman pemkab yang telah menggelar Pilkades Serentak 118 desa pada 2015 lalu.�

"Ada perbedaan antara Pilkades 2015 dan 2017 ini. Kalau Pilkades 2015 lalu anggaran dibebankan pada calon kades. Kalau 2017 biaya dianggarkan lewat ADD dan APBD. Terus syarat domisili tidak berlaku lagi, sehingga calon bisa saja berasal dari tempat lain," kata dia. (ABAH/PRO2)

�