BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Sepulang rapat melelahkan dari Kantor Staf Kepresidenan menuju hotel di Jalan Gajah Mada, Jakarta, pada 10 Juli 2017, Adeham berkata lirih, "Inilah perjuangan. Jika saya tak sempat lewat jalan tol ini (Jalan Tol Trans Sumatera, red), biarlah anak cucu yang merasakan. Tak semua yang diperjuangkan itu mesti dirasakan," kata Adeham.
Di balik raut wajahnya yang kelelahan Adeham masih sempat bercanda sambil memutar lagu-lagu Palembang bernada humor yang tersimpan di telepon genggamnya. Itu kebiasaanya di mobil melepas penat setelah rapat berjam-jam rapat dan kunjungan ke lapangan melihat langsung perkembangan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
Ucapan itu seolah firasat bahwa Adeham tidak akan lagi menikmati JTTS yang diresmikan Presiden Joko Widodo sepanjang 14,5 km di Bakauheni, Lampung Selatan, Minggu (21/1/2018) atau tiga hari berselang sebelum Adeham wafat. Adeham, wafat di Rumah Sakit Medistra, Jakarta, Rabu (24/1/2018) pukul 13.50, setelah berjuang sejak Oktober 2017 melawan sejumlah komplikasi yang dideritanya.
Sejak Presiden Joko Widodo meletakkan batu pertama pembangunan JTTS, pada 6 November 2015, tugas Adeham memang berubah total. Resminya, jabatannya adalah Asisten II Sekretaris Provinsi Lampung Bidang Ekonomi dan Pembangunan. Namun sejak itu, 85% tugasnya mengurus segala permasalahan JTTS.
Tugasnya tidak lagi fokus pada monitor dan sinkroninasi pembangunan bidang ekonomi, tapi JTTS, terutama yang berkaitan dengan pembebasan lahan. "Kami ini kebagian repotnya aja. Tapi ini demi kepentingan semua. Kita bersyukur ada jalan tol di Lampung dan ini harus dibantu sampai benar-benar beroperasi," kata Adeham.
Mantan Kepala Biro Humas Pemprov Lampung ini memang jadi mata dan telinga Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo untuk urusan JTTS. Maklum, jabatannya sebagai Ketua Tim Percepatan Pembangunan JTTS, membuat Adeham selalu berada di pusaran berbagai perkembangan JTTS.
BACA JUGA: Asisten II Sekdaprov Lampung Adeham Wafat di Jakarta
Bahkan ketika Adeham ditugaskan menjadi Pelaksana Tugas Bupati Tulang Bawang Barat pada 28 Oktober 2016, tugasnya pun tetap lebih banyak mengurusi JTTS. "Kementerian Pekerjaan Umum itu cuma menugaskan dua pejabat di Lampung, selebihnya kita yang bergerak di lapangan. Mudah-mudahan kelak setelah pensiun saya masih dapat melewati jalan tol ini. Kalau tidak sempat, biarlah anak cucu yang merasakannya," kata Adeham.
Tugas terberat, kata Adeham, ketika menghadapi sengketa pembebasan tanah. Tak jarang, dia harus berhadapan dengan massa dan yang mengaku-ngaku punya tanah. Namun berbekal sabar dan pengalaman bertahun-tahun jadi pamong, Adeham dapat membereskan satu persatu masalah tanah itu. Selamat jalan Pak Adeham. (AMIRUDDIN SORMIN/PRO2)
Berikan Komentar
Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...
458
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia