Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Aktualisasi Pendidikan Berbasis Kasih Sayang, Jadikan Sekolah Sebagai Taman Siswa
Lampungpro.co, 02-Apr-2018

1198

Share

Meninggalnya Ahmad Budi Cahyono seorang Guru Seni Rupa SMAN 1 Torjun Sampang Madura akibat dianiaya muridnya menghentak kita semua, Paguyuban Motekar bersama Yayasan Al Barokah Een Sukaesih menggelar diskusi publik bertajuk Implementasi Pendidikan Berbasis Kasih Sayang.

SUMEDANG (Lampungpro.com): Meninggalnya Ahmad Budi Cahyono, seorang Guru Seni Rupa SMAN 1 Torjun Sampang Madura, akibat dianiaya muridnya menghentak kita semua. Antara percaya dan tidak, tetapi itulah realita dunia pendidikan di tengah transformasi kehidupan sosial kemasyarakatan. Pertanyaannya kemudian, kenapa hal itu bisa terjadi serta bagaimana caranya agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa yang akan datang ?.

Untuk menjawabnya, Paguyuban Motekar bersama Yayasan Al Barokah Een Sukaesih menggelar diskusi publik bertajuk Implementasi Pendidikan Berbasis Kasih Sayang. Sabtu (10/2) di Rumah Pintar Al Barokah, Cibeureum Wetan, Cimalaka Sumedang. Hadir sebagai pembicara, kriminolog Maman Suherman, budayawan Acil Bimbo dan peraih Een Sukaesih Award (ESA) tahun 2017 Yuli Badawi.

Maman Suherman yang akrab disapa Kang Maman menyampaikan keprihatinannya. Kejadian kekerasan di sekolah maupun di rumah tidak lepas dari pengaruh masih rendahnya budaya literasi kita. Padahal budaya literasi mempengaruhi kebahagiaan serta cara pandang dan pola sikap masyarakat. Indonesia dengan mayoritas umat Islam belum mampu melaksanakan ajaran Islam yang menekankan pentingnya literasi.

Selain kajian budaya, kriminologi dan literasi. Diskusi tersebut juga diperkaya oleh pandangan Yuli Badawi yang mengetengahkan pengalaman praktis dalam membesarkan anak-anak asuhnya. Selain 4 anak kandungnya, Yuli membesarkan puluhan anak asuh. Sebagian besar ia rawat dari bayi nol bulan. Ada yang orang tuanya pemulung. Ada anak yang tak diharapkan karena ibunya diperkosa. Ada juga yang ditinggalkan begitu saja.

Berdasarkan penjelasan ketiga Narasumber serta diskusi dengan para audiens, semua sepakat bahwa akar masalah kekerasan di sekolah maupun di rumah adalah kurangnya sentuhan kasih sayang kepada anak serta rendahnya budaya literasi. Untuk itu forum menyepakati agar pendidikan berbasis kasih sayang sebagaimana dicontohkan Sang Guru Qolbu Een Sukaesih serta budaya literasi, terus dikembangkan. Aktualisasinya antara lain dengan menjadikan sekolah sebagai Taman Siswa.

Audiens diskusi sekira 75 orang datang dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Barat, selain dari Sumedang juga hadir perwakilan guru dari Cianjur, Bandung, Cirebon, Kuningan, Majalengka dan Ciamis.

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
TPA Sampah Bakung Disegel, Pemkot Bandar Lampung...

Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...

513


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved