BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Provinsi Lampung dan Banten sepakat bersama menjual destinasi wisata unggulan. Biro perjalanan wisata Lampung menjual destinasi Banten seperti Tanjunglesung dan Suku Baduy, sedangkan Banten menjual Taman Nasional Way Kambas (TNWK).

Penandatanganan naskah kerja sama antar dua kepengurusan ASITA itu, menurut Sekretaris ASITA Lampung Adi Susanto, berlangsung 19-23 April mendatang saat kunjungan ke Banten. Kerja sama ini berangkat dari fakta, biro perjalanan Banten lebih banyak menangguk keuntungan dari destinasi Anak Gunung Krakatau (GAK).

Padahal GAK berada di wilayah Provinsi Lampung. Lewat kerja sama ini, biro perjalanan di Banten wajib menjual destinasi TNWK. "Harus diakui memang akses menuju Krakatau lebih murah lewat Anyer, Banten. Itu sebabnya wisatawan lebih suka lewat Anyer karena cuma Rp300 ribu per orang. Sedangkan dari Dermaga Canti, Lampung Selatan, biayanya sangat mahal. Sewa perahu Rp4 juta. Berapa harus jual paketnya," kata Adi, di Bandar Lampung, Selasa (14/3/2017).

Lewat penggabungan paket ini, nantinya wisatawan yang berkunjung ke Krakatau dipaketkan ke TNWK. Wisatawan berangkat pagi dari Anyer, lalu berputar di Krakatau dan sandar di Dermaga Canti. Selanjutnya, wisatawan menginap di Bandar Lampung dan dilanjutkan ke TNWK. Menurut Adi, atraksi paling disukai wisatawan Banten yakni memandikan gajah. "Wisatawan asal Banten kurang tertarik dengan wisata bahari karena destinasinya banyak di sana. Mereka lebih suka ke Way Kambas," kata Adi.

Sebaliknya, biro perjalanan di Lampung juga harus membuat paket perjalanan ke suku baduy atay Tanjung Lesung. Menurut Adi, kerja sama ditargetkan mampu meningkat kunjungan wisatawan kedua provinsi. (PRO1)