Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Awas...Perawatan Kuku Bisa Sebabkan Infeksi Jamur, ini Solusinya
Lampungpro.co, 06-Jan-2018

Lukman Hakim 3841

Share

Lampungpro.com, Portal berita Lampung, Portal Berita Online Lampung, Situs Berita Online Lampung, Berita Online Lampung Terdepan, Berita Online Lampung Terkini, Situs Berita Pembangunan Lampung, Situs Berita Pariwisata Lampung, Situs Berita Pendidikan Lampung, Portal Berita Politik Lampung, Portal Berita Nasional Lampung, Portal Berita Olahraga Lampung, Portal Berita Lampung Terkini, Berita Bisnis Lampung Terdepan, Berita Politik Lampung Terkini, Persiapan Asean Games, Berita Asian Games Terkini, Berita Malam Tahun Baru

JAKARTA (Lampungpro.com): Wanita tentu menginginkan kuku yang cantik usai melakukan�manicure�dan pedicure�atau perawatan kuku di salon�nail art. Namun, bertolak belakang yang ditemukan di New Jersey. Banyak dari wanita usai melakukan manicure dan pedicure justru mengalami infeksi jamur pada kukunya.

Sebuah studi baru diterbitkan oleh periset dari Universitas Rutgers di Journal of Chemical Health and Safety menemukan 52 persen dari 90 orang yang pergi ke salon�nail art�yang ada di New Jersey megalami infeksi, jamur, hingga ruam kulit pada kukunya.

Masalah infeksi kuku ini rupanya terjadi lantaran alat yang digunakan oleh salon kecantikan kurang bersih. Sehingga, membuat wanita yang melakukan�manicure�dan�pedicure�terkena dermatitis kontak (ruam kulit). Serta, terkena bakteri, jamur, virus, dan bahkan hepatitis B dan C.

Tak hanya itu, kuku juga mengalami sirkulasi udara yang buruk dan pernapasan kuku kurang baik. Bahkan, bisa mengalami reaksi terhadap produk yang mengandung formaldehida atau bahan kimia lainnya.

Dalam penelitiannya, mereka bertanya tentang potensi bahaya yang ditimbulkan dari bahan kimia perawatan kuku. Serta, seberapa intens responden melakukan�manicure�dan�pedicuredalam setahun terakhir ke salon kecantikan. Respondens mengatakan, sekitar tiga kali atau kurang dalam setahun terakhir. Setelah itu, masalah kuku yang dihadapi juga tidak kembali seperti semula.

Penulis studi dan juga seorang profesor di Departemen Lingkungan & Kesehatan Kerja di Sekolah Kesehatan Masyarakat Rutgers, Derek G. Shendell mengatakan, tidak perlu panik ketika mengalami masalah ini. Sebab, tidak semua salon nail art di berbagai negara akan melakukan hal serupa.

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Arinal Djunaidi Manusia Penuh Keberuntungan, Akankah Menang...

Pasalnya, menurut catatan Nyonya Lee tak pernah dua kali...

22158


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved