BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kota Bandar Lampung, sejak Jumat (17/1/2020) malam hingga Sabtu (18/1/2020) pagi hari, mengakibatkan sebagian jalan protokoler Kota Bandar Lampung tergenang. Salah satunya Jalan Zainal Abidin (ZA) Pagar Alam, tepatnya di bawah under pass Universitas Lampung.
Akibat banjir yang menggenang jalan protokol tersebut menyebabkan kemacetan yang parah. Untuk jalan yang berada di depan kampus Perguruan Tinggi Satu Nusa ini, sejak malam Pukul 21.00 WIB banjir setinggi lutut orang dewasa hingga mengakibatkan jalan tersebut sulit untuk dilalui kendaraan.
Mengatasi polemik banjir tersebut, ketiga pihak antara pejabat kelurahan setempat, pihak Dinas PUPR Provinsi Lampung, dan pihak manajemen Perguruan Tinggi Satu Nusa yang menjadi wilayah imbas banjir malah saling lempar dan saling menyalahkan.
Lurah Rajabasa Deki Elman mengatakan, sebelumnya banjir belum pernah terjadi separah beberapa hari ini. Ia menyebut penyebab banjir karena ada sumbatan di tempat saluran air (gorong-gorong). Sehingga air yang mengalir tidak berjalan lancar dan meluap ke pemukiman hingga ke Jalan ZA Pagar Alam.
"Ini kemungkinan besar ada sumbatan air di gorong-gorong. Sehingga air mampet dan tidak mengalir dengan lancar. Warga tidak seberapa besar terkena dampak genangan air ini. Tetapi di jalan itulah dampaknya," kata Deki Elman.
Menanggapi banjir ini, pihak kampus Satu Nusa yang terdampak cukup parah mengklaim, banjir ini merupakan kiriman sampah-sampah dari warga yang berada di Kelurahan Nyunyai, Rajabasa. "Selain itu dari pihak Dinas Bina Marga dan PUPR juga mempersempit aliran sungai. Tidak hanya itu saja, banyak pasir yang terendap di saluran air karena galian PDAM," kata salah satu pihak Satu Nusa, yang enggan disebutkan namanya ini.
Mendengar tanggapan pihak kampus Satu Nusa, Camat Rajabasa Kenedi Danial membantah dengan tanggapan yang di gelontorkan dari pihak kampus Satu Nusa. Danial menyebut, pihak Satu Nusa justru malah memperkecil lahan untuk pelebaran sungai disekitar.
"Jadi saya rasa yang salah itu pembangunan dari pihak kampus Satu Nusa, jangan menyalahkan pihak Dinas Bina Marga. Sebab dalam membangun itu ada aturannya. Dimana jarak bangunan dari sungai minimal 5 meter dari sungai. Namun sekarang di bibir sungai disini sudah ada bangunan," ujar Danial.
Danial menyebut, sebelum ada pembangunan kampus Satu Nusa ini, tidak pernah terjadi banjir di wilayah Kelurahan Nunyai, Rajabasa. Untuk mengetahui kebenarannya, Danial minta saat air surut untuk dapat dilihat bersama-sama.(FEBRI/PRO2)
Berikan Komentar
Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...
502
Bandar Lampung
2460
Lampung Selatan
2341
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia