Pihak YDGRK bahkan membawa perajin perahu dari Kalianda yang paham dengan kondisi dan kebutuhan nelayan setempat. Menurut Juanda, perahin perahu asal Betung, Kalianda, perahu bantuan itu berasal dari kawasan wisata Mutun, Pesawaran. "Perahu jenis ini tak cocok berlayar untuk nelayan dengan ombak besar. Lebih cocok perahu jenis ketinting," kata Juanda yang juga pembuat puluhan perahu bantuan dari Yayasan Kiara, Jakarta.
Kini, proses penggantian perahu tersebut masih berlangsung. Menurut Juanda, jika pembuatan perahu bisa berlangsung tiga bulan sejak pesanan diberikan.
Menurut Solihin jika besar perahu pengganti sama dengan yang rusak yakni 1x8 meter, satu perahu bisa dipakai empat hingga lima nelayan melaut bersama. "Kami berharap perahu pengganti ini dapat membuat nelayan bersemangat lagi melaut, karena perahu yang rusak lebih dari 50. Sepuluh perahu pengganti ini diharapkan menjadi modal bagi nelayan di sini cari modal membeli perahu baru. Melaut cari ikan adalah keterampilan warga di sini, bukan kuli bangunan dan pemandu wisata mancing," kata Solihin. (PRO1)
Berikan Komentar
Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...
323
Lampung Selatan
25539
Humaniora
3461
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia