BLAMBANGAN UMPU (Lampungpro.co): Duka mendalam masih menyelimuti keluarga besar kepolisian, khususnya wilayah hukum Polda Lampung dan juga masyarakat Way Kanan atas gugurnya Kapolsek Negara Batin, AKP (Anumerta) Lusiyanto, dalam insiden penembakan oleh oknum prajurit TNI AD saat menggerebek arena sabung ayam.
Almarhum Lusiyanto menjadi satu dari tiga korban yang meninggal dunia, saat tengah menjalankan tugas penggerebekan arena judi sabung ayam. Dia dikenal sebagai sosok polisi yang sederhana, religius, dan dekat dengan masyarakat tanpa memandang latar belakang.
Hingga kini, kasus tersebut masih belum ada putusan secara inkrah dan tengah berjalan di Pengadilan Militer di Palembang, Sumatera Selatan.
Sosok almarhum terakhir menjabat sebagai Kapolsek Negara Batin ini dikenal sebagai pribadi sederhana, rajin beribadah, dan bersahabat dengan warga tanpa memandang status.
Lusiyanto lahir di OKU Timur, Sumatera Selatan, pada 5 Juni 1972 sebagai anak bungsu. Ia menempuh pendidikan di Sekolah Bintara Polri dan lulus pada tahun 1993.
Perjalanan kariernya dimulai dari penugasan di Polres Lampung Barat, lalu berlanjut ke Polsek Kota Agung dan Pringsewu. Sejak 2018, ia mengemban tanggung jawab sebagai perwira pertama di Polsek Semangka dan dipercaya menjabat sebagai Kapolsek di wilayah Tanggamus pada 2023, serta Kapolsek Negara Batin pada 2024 hingga akhir masa baktinya.
Almarhum meninggalkan seorang istri, Samsiatun, serta seorang putri yang kini tengah menempuh pendidikan di perguruan tinggi.
Kehidupan pribadi Lusiyanto mencerminkan kesederhanaan. Rumahnya terletak di gang kecil, belum sepenuhnya dipelester, dengan pagar bambu yang menandakan ia hidup bersahaja.
"Rumahnya sangat sederhana, motornya juga motor lama. Tapi beliau selalu rendah hati dan dekat dengan warga," tetangga almarhum bernama Wati, Selasa (17/6/2025).
Tak hanya itu, sosok Lusiyanto juga dikenal sebagai pribadi yang religius. Ia aktif salat berjamaah di masjid, sering beramal secara diam-diam, dan tetap bersahaja meski telah menyandang pangkat perwira.
Terkait isu miring yang berkembang soal dugaan motif penembakan terhadapnya disebut perihal setoran, warga yang mengenalnya baik menyatakan ketidakpercayaan, dan argumentasi itu dibuat agar menjadi pembelaan bagi para terdakwa.
"Saya tidak percaya, karena almarhum itu jauh dari hal-hal buruk dan orangnya taat, tidak neko-neko. Kalau dikatakan ada masalah setoran judi, itu tidak masuk akal," ujar Wati.
Warga pun menyayangkan tuduhan yang mencoreng nama baik almarhum dan merasa kasihan melihat anak dan istri almarhum. Sebab mereka sudah ditinggal sosok yang selama ini jadi tulang punggung keluarga, malah difitnah.
Kepergian AKP (Anumerta) Lusiyanto tidak hanya meninggalkan duka, tapi juga teladan. Sosok yang menjunjung integritas, sederhana dalam hidup, dan tulus dalam mengabdi. Ia bukan sekadar aparat penegak hukum, melainkan panutan bagi banyak orang. (***)
#Editor : Febri Arianto
Berikan Komentar
Bandar Lampung tak kekurangan dana, tapi mungkin kekurangan visi....
537
KOPI PAHIT
537
Lampung Selatan
367
161
17-Jun-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia