BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Menjadi anggota tim yang mengemban misi kemanusiaan untuk membantu sesama yang sedang terkena musibah memang tidak terbilang cukup mudah. Selain harus mempersiapkan fisik dan stamina yang kuat, pekerjaan yang satu ini juga harus memperhatikan kondisi kesehatan untuk tidak mudah terserang penyakit.
Asupan gizi dan makanan yang cukup juga harus terpenuhi agar misi menolong sesama manusia yang terkena musibah seperti tanah longsor maupun banjir dapat terlaksana. Selain itu, jaminan kesehatan juga harus menjadi elemen penting agar saat kondisi sakit tidak menjadi beban tersendiri terutama biaya.
Hal tersebut dialami oleh Hermawan Wahyu Saputra warga yang tinggal di Jalan Urip Sumoharjo Bandar Lampung yang tiap harinya bekerja melayani ummat di salah satu lembaga kemanusiaan di Provinsi Lampung. Ia yang tiap ada kejadian bencana alam seperti tanah longsor dan banjir di Tulang Bawang dan Mesuji beberapa waktu lalu misalnya, dirinya harus mempersiapkan bekal kesehatan, termasuk jaminan kesehatan seperti JKN-KIS yang di selenggarakan oleh BPJS Kesehatan.
Hermawan yang menjadi peserta JKN-KIS sejak Desember tahun 2017 lalu itu, sadar akan pentingnya tabungan tersebut (JKN-KIS) agar tidak merepotkan orang lain termasuk istrinya sendiri. "JKN-KIS itu penting, terlebih saya yang bertugas dilapangan kalau ada bencana alam. Contohnya kemarin setelah saya pulang dari tempat bencana alam, pulangnya masih sehat. Namun beberapa jam kemudian badan langsung menggigil panas dan terasa linu hampir diseluruh bagian tubuh," kata Hermawan kepada Lampungpro.com saat bercerita kronologi dirinya sampai harus dirawat di rumah sakit, Selasa (14/5/2019).
Setelah badan terasa panas menggigil, pagi harinya Hermawan dibawa ke klinik terdekat oleh istrinya dan dikasih obat selama tiga hari. Namun masih tetap panas dan meningkat lalu akhirnya ia memutuskan untuk dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Urip Sumoharjo Bandar Lampung.
"Saya di IGD diperiksa oleh dokter lalu dipasang infus. Dokter meminta untuk saya dirawat inap, setelah itu istri langsung urus administrasi dengan menggunakan JKN-KIS. Awalnya didiagnosa tyfus, lalu trombosit dibawah standar sampai hari ketiga terus turun. Hingga akhirnya saya dinyatakan terkena demam berdarah dengue (DBD) oleh dokter," ungkap Hermawan.
"Alhamdulillah dengan adanya JKN-KIS sangat membantu kita saat sakit. Karena yang tadinya kita khawatirkan masalah biaya kini tak perlu khawatir lagi. Dengan adanya JKN-KIS, semua bisa berobat, semua biaya berobat ditanggung. Terima kasih BPJS Kesehatan, berkat program JKN-KIS saya bisa mengabdi untuk kemaslahatan ummat," terang Hermawan. (FEBRI)
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
679
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia