Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Bertahun Gagal, Petambak Bumi Dipasena Agung ini Sukses Panen 2,7 Ton, Simak Rahasianya
Lampungpro.co, 31-May-2025

Amiruddin Sormin 1374

Share

Panen udang tambak milik Donald (56), petambak di Kampung Bumi Dipasena Agung. LAMPUNGPRO.CO

RAWAJITU TIMUR (Lampungpro.co): Harapan petambak udang di pesisir timur Lampung kembali menggeliat setelah Donald (56), petambak dari Kampung Bumi Dipasena Agung, Kecamatan Rawajitu Timur, sukses memanen 2,7 ton udang vanamei dari dua kolam tambaknya, Sabtu (31/5/2025). Keberhasilan ini menjadi angin segar di tengah kerapnya kegagalan panen yang menghantui para petambak dalam beberapa tahun terakhir.

Dari data yang dihimpun Lampungpro.co, Donald menebar 200 ribu ekor bibit udang atau sekitar 50 ekor per meter persegi di dua kolam seluas total 0,4 hektare. Ia memberi pakan rata-rata 40 kilogram per hari sebanyak empat kali, dan setelah 105 hari. Udang panen dengan size 33 menghasilkan total 2,7 ton, FCR (Feed Conversion Ratio) 1,7, serta nilai jual diperkirakan mencapai Rp225 juta.

“Bersyukur saja, Mas. Karena selama beberapa tahun ini budidaya saya banyak gagalnya, tapi saya terus belajar dan mencoba berbagai metode serta teknologi,” kata Donald kepada Lampungpro.co.

Donald menjelaskan, keberhasilan ini tak lepas dari kondisi kolam yang tidak bocor, kelengkapan sarana, perlakuan teknis yang tepat, dan kualitas bibit serta pakan yang terjaga. Menurutnya, kunci utama tetap pada ketekunan petambak yang fokus dan serius dalam perawatan.

Panen udang tambak milik
Donald (56), petambak di Kampung Bumi Dipasena Agung. LAMPUNGPRO.CO

Mantan pengurus P3UW Lampung bidang Budidaya, Yohanes Kahno Waluyo, menyebut tambak Donald termasuk yang direkondisi secara total, dengan perlengkapan lengkap dan manajemen rapi. “Tambaknya dilapisi plastik, ada tenaga kerja khusus yang menangani, jadi masalah bisa ditekan sekecil mungkin,” ujar Kahno.

Namun Kahno mengakui, tingkat keberhasilan seperti Donald ini masih langka dan belum menyentuh 10% dari total petambak di kawasan Dipasena. Ia berharap keberhasilan ini menjadi motivasi agar petambak lain tetap optimistis dan terbuka terhadap pembelajaran.

“Mungkin tidak semua bisa meniru Pak Donald sepenuhnya. Tapi dari perjuangan dan hasilnya, kita bisa belajar bahwa sukses masih mungkin diraih,” tutup Kahno. (***)

Reporter: Nafian Faiz | Editor: Amiruddin Sormin

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Ketika Diplomasi Teknologi Tiongkok Menembus Lampung

Tantangannya ke depan adalah menjaga kedaulatan data. Kemudian memastikan...

1574


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved