#webberitadaerah #webberitanasional #portalberitalampung #portalberitawisatanasional #portalberitaasiangames #portalberitapendidikan #beritaolahragalampung #beritaolahraganasional #lampu¬¬ngproberitalampung #lampungprodotcom #webberitalampung #portalberitanasional #beritalampungterkini #beritakulinerlampung #beritawisatalampung #portalberitawisata #beritapolitiklampung

JAKARTA (Lampungpro.com): Kasus teror bom di Surabaya beberapa hari lalu, membuat bangsa Indonesia kini kembali dituntut ekstra waspada terhadap tindakan radikalisme dan terorisme. Sebab, teror-teror tersebut tidak lain bertujuan mengganggu ketentraman dan keamanan masyarakat.

Selain itu, ada keinginan para pelaku untuk memecah belah persatuan NKRI. Apalagi tiga bulan kedepan Indonesia bakal menjadi tuan rumah perhelatan olahraga se Asia yakni Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.

Hal itu diungkapkan Kepala BNPT, Komjen Pol Suhardi Alius saat menggelar rapat koordinasi persiapan pengamanan Asian Games yang di prakarsai oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani di kantor Kementerian PMK, Jakarta, Kamis (17/8/2018).

Untuk itu, persiapan Asian Games tersebut menjadi fokus pemerintah, di samping berupaya memberantas terorisme sampai ke akarnya. Suhardi menjelaskan, pihaknya siap all out untuk mendukung Asian Games 2018.

Dengan rapat itu pula, dilakukan sebagai salah satu langkah mengantisipasi dan memastikan pesta olahraga Negara-Negara Asia berjalan tanpa gangguan teror. "Tadi Menko PMK menggelar koordinasi fokus menyangkut masalah pengamanan," ujarnya.

Dalam rapat yang berlangsung selama kurang lebih dua jam itu, lanjut Suhardi, banyak membahas secara detail terkait pengamanan Asian Games. Sebab, tersisa tiga bulan lagi kegiatan tersebut akan berlangsung.

Sementara akhir-akhir ini, kondisi Tanah Air justru diguncang aksi teror bom Surabaya. "Semua kita bahas dengan detil seperti masalah keamanan, penempatan atlet, VIP, dan venue. Intinya, semua sudah berkolaborasi dengan baik, kata Suhardi.

Ia dan seluruh kementerian dan lembaga terkait, seperti TNI dan Polri, telah bertekad mengawal Asian Games 2018 agar berjalan aman dan lancar. Bahkan pihaknya tidak segan untuk meniru slogan Zero Attack, Zero Accident seperti yang dilakukan Korea Selatan saat menggelar Asian Games Incheon 2014 dan Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018 lalu.

Sangat ketat, siapapun yang tidak pakai ID Card, tidak boleh masuk. Motonya zero attack dan zero accident. Kita akan mencontoh yang baik. Kenapa tidak, ujar Suhardi, dilansir Gardanas (Grup Lampungpro.com).

Ia menambahkan, pihaknya sangat konsen pada ajang olahraga tersebut. Apalagi acara internasional seperti Asian Games, selalu menjadi incaran pelaku teroris untuk melakukan teror. Dalam artian, potensi ancaman selalu ada. "Sehingga langkah antisipasi, kewaspadaan, dan sinergi berbagai pihak perlu terus dilakukan demi kelancaran acara tersebut," kata dia. (**/PRO2)