BPKP Lampung Saat Audiensi Dengan Unila | Lampungpro.co/Dok Unila

Selain itu, menurut Nani juga diperlukan metode pelatihan dalam pengelolaan organisasi Bumdes dan sistem keuangannya, sehingga tata kelola dan hasil dari upaya produksi maupun aplikasi Bumdes tersebut dapat optimal. Dengan cukup besarnya dana desa yang dimiliki pemerintahan desa, perlu dilakukan pendampingan sehingga hasilnya dapat tepat sasaran.�

“Kami ingin memberdayakan teman-teman mahasiswa sekaligus belajar pada aspek-aspek teknis yang ada di daerah dalam hal pengawasan,” jelas Nani Ulina Kartika Nasution.�

Nani berharap, melalui kunjungan tersebut, Unila memberikan kesempatan pada BPKP untuk memberdayakan mahasiswa maupun dosen, dalam kerjasama untuk mensosialisasikan berbagai program strategis yang dimiliki BPKP khususnya dan pemerintah pada umumnya.�

Menanggapi hal itu, Rektor Unila, Prof. Lusmeilia Afriani menyebutkan, pihaknya siap berkolaborasi bersama BPKP Lampung. Sebab saat ini Unila memiliki sejumlah program seperti kuliah kerja nyata (KKN) reguler dan KKN Siger Berjaya, program yang dicanangkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung untuk terjun ke masyarakat dalam mensosialisasikan program yang dimiliki pemerintah belajar di tengah masyarakat, hingga kembali lagi ke kampus.�

"Selain itu, Unila juga memiliki total lebih dari 1.000 dosen yang siap terjun bersama-sama pemerintah di dalam melakukan pengabdian kepada masyarakat," sebut Lusmeilia Afriani.�

Rektor Unila juga menawarkan kepada BPKP Lampung untuk program kerjasama dalam bidang, bagi staf BPKP yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi antara lain magister dan doktoral.�

Selain itu, Lusmeilia juga menerangkan, Unila melalui program dari Kemendikbud membuka kesempatan bagi para praktisi dari pemerintah maupun swasta, untuk ikut serta dalam memberikan wawasan dan pengajaran kepada mahasiswa di perguruan tinggi. (***)�

Editor : Febri Arianto
�