Petugas BKSDA, Balai Karantina, dan Organisasi Flight Bird saat ekspos hasil penggagalan | Istimewa

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co):  Ribuan burung yang berhasil digagalkan tim gabungan organisasi perlindungan burung FLIGHT Protecting Indonesia's Birds, bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung, dan Balai Karantina Kelas I Bandar Lampung, sebelum dilepasliarkan dilakukan rapid tes terlebih dahulu. Hal ini dilakukan, untuk mengecek kondisi kesehatan burung-burung tersebut.

Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Balai Karantina Pertanian Kelas I Bandar Lampung Karman mengatakan, ribuan burung dari berbagai jenis ini nantinya akan dilepasliarkan ke Taman Hutan Raya (Tahura) Wan Abdul Rachman Bandar Lampung. Sebelum dilepas, burung-burung ini dirapid tes untuk memastikan bebas dari virus avian influenza.

"Sebelum dilepas, ribuan burung ini akan di-rapid test untuk diketahui kesehatannya. Sesuai dengan undang-undang, bahwasanya ribuan burung jika hendak dilepasliarkan, maka harus dibuktikan rapid dan dinyatakan sehat. Setelah itu, burung bisa dilepas di habitatnya," kata Karman, Sabtu (25/7/2020).

Rapid tes terhadap burung-burung ini, hanya akan diambil sampel tiap box. Artinya tidak semua burung-burung hasil penggagalan ini dilakukan rapid tes. Sebab burung-burung ini, biasanya rentan terkena penyakit avian influenza.

"Kita ambil sampel beberapa burung yang mewakili, untuk memastikan bebas virus. Penting diketahui, giat penegakan hukum ini sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku. Sebab penyelundupan burung tanpa dokumen ini, telah melanggar Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990," ujar Karman.(FEBRI/PRO2)