Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Buku Cerita Penulis Kelahiran Lampung Meriahkan Imagine Children's Festival London
Lampungpro.co, 05-Feb-2017

Lukman Hakim 1624

Share

Felicia Nayoan Siregar adalah dara kelahiran Tanjungkarang, Provinsi Lampung, yang menyelesaikan kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) Depok, Jawa Barat, sebelum pindah ke London.�Selain menulis buku anak, Felicia bekerja sebagai pengajar Bahasa Indonesia dan mengelola organisasi sosial�ARTiUK�yang menyelenggarakan Indonesia Kontemporer (IKON). Yaitu, festival kebudayaan Indonesia tahunan yang digelar di London.

Sementara itu, Astri Sefrina van Eenbergen adalah dara kelahiran Jakarta yang sempat menetap di London, setelah menyelesaikan kuliahnya dalam bidang perancang grafis. Sebelum pindah ke Montreal, Kanada, pada akhir tahun 2016, Astri merancang beberapa tampakan situs dan juga mengelola acara pembuatan topi untuk pesta-pesta pribadi.

Menurut Felicia, pihak kurator festival memilih dua buku cerita anak untuk meramaikan aspek keragaman budaya dalam festival impian anak tersebut. Festival Imagine yang berlangsung pada 9 hingga 19 Februari 2017 itu menghadirkan berbagai kegiatan untuk anak. Baik itu penuturan cerita, puisi, musik, sirkus, pameran patung maupun kegiatan seni dan budaya lainnya.

Untuk tahun ini, seniman dan penulis yang ikut serta dalam festival, antara lain dari tuan rumah Inggris, Filandia, Norwegia, dan Indonesia. Dalam acara penuturan cerita interaktif pada Minggu (12/2/2017), Felicia Nayoan-Siregar dijadwalkan bercerita pukul 12.00 dan pukul 14.00 waktu setempat dengan masing-masing sesi sekira 40 menit.

Selain mendengarkan cerita tentang karakter utama satwa-satwa endemik di Indonesia, para hadirin juga akan mendapat kesempatan mengalami persentuhan langsung dengan beberapa buah dan makanan khas Indonesia, seperti manga, pisang dan bahkan durian.

Makanan kecil berupa singkong, bolu kukus dan pastel juga akan tersaji. Si Pirok Ke Kota yang diterbitkan Kantor Atase Pendidikan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) London itu berkisah tentang seorang anak orang utan yang kesasar ke kota setelah masuk ke dalam keranjang seorang anak pencari buah di hutan.�

Sedangkan, Komodo Mau Main Musik yang diterbitkan Delegasi Tetap RI untuk UNESCO di Paris menuturkan komodo yang ingin main musik, namun menghadapi kesulitan lantaran kukunya terlalu tajam, mulutnya terlalu panjang dan badannya terlalu berat. Komodo akhirnya menemukan alat musik Indonesia yang cocok untuknya.�(ANT/PRO2)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Eva Dwiana Lanjut, Banjir Bandar Lampung Bakal...

Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...

3772


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved