Satlantas Polresta Bandar Lampung saat patroli memberikan himbauan kepada pesepeda | Humas Polresta Bandar Lampung

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Bandar Lampung bersama Tim Dikmaslantas Patroli Polwan bersepeda, menertibkan puluhan pemuda yang tergabung dalam komunitas pesepeda. Penertiban ini dilakukan agar para pesepeda khususnya di malam hari, untuk tetap mengutamakan keselamatan berlalu lintas, Jumat (3/7/2020) malam.

Kasatlantas Polresta Bandar Lampung Kompol Reza khomeini mengatakan, pihaknya menerjunkan personel patroli bersepeda sebagai upaya sosilisasi dalam  menindaklanjuti banyaknya laporan masyarakat. Laporan ini, terkait maraknya aktivitas pesepeda yang dominan menggunakan jalur tengah, saat bersepeda di jalan protokol Bandar Lampung.

"Kami menurunkan tim, untuk menindaklanjuti laporan masyarakat selama beberapa hari ini, di Kota Bandar Lampung ada komunitas sepeda yang lagi hits. Namun mereka belum teratur lalu lintasnya, sehingga membahayakan diri sendiri dan orang lain yang mengakibatkan kecelakaan," kata Reza Khomeini, Sabtu (4/7/2020).

Selain dominan menggunakan jalur tengah, pesepeda juga kurang disiplin dalam mentaati peraturan lalu lintas, dengan menggelar konvoi tanpa memperhatikan pengendara lainnya. Pesepeda juga banyak yang tidak mematuhi tentang protokol kesehatan, meski maklumat Kapolri telah dicabut yang salah satu poinnya melakukan kegiatan sosial yang menyebabkan berkumpulnya masa dan berolahraga bersama.

"Kami hanya memberikan himbauan kepada komunitas pesepeda ini, untuk lebih berhati-hati. Selain itu, mereka juga harus mematuhi protokol kesehatan dan peraturan lalu lintas. Informasinya yang terencana tiap malam Kamis, namun dalam hal ini kami atensikan untuk malam hari karena resikonya lebih tinggi," ujar Reza.

Sebelumnya diberitakan, Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung akan mengkaji terkait pembuatan jalur khusus bagi pesepeda dibeberapa jalan protokol Kota Bandar Lampung. Berbagai kajian pembuatan jalur khusus pesepeda di Bandar Lampung ini dibuat, untuk menyesuaikan dengan kondisi kepadatan lalu lintas. Selain itu, kajian dibuat juga untuk melihat luas jalan yang tersebar di Bandar Lampung. (FEBRI/PRO2)