TULANGBAWANG BARAT (Lampungpro.com): Diduga dipicu akun palsu, kerusuhan bernuansa SARA nyaris pecah di Kelurahan Mulyoasri, Kecamatan Tulangbawang Tengah, Kabupaten Tulangbawang Barat, Jumat (19/5/2017, sekira pukul 19.15 WIB. Sekitar 200 massa sudah berkumpul di sebuah warung tenda yang berada di pelataran pertokoan kompleks Pasar Modern Mulyoasri. Massa diduga berasal dari kampung tetangga.

Saksi mata mengatakan kejadian bermula dari beredarnya sebuah status bernada ancaman di medis sosial. Informasi yang beredar, status itu dibuat seorang siswa SMP di Tulangbawang Tengah. Pihak yang tidak terima dengan ujaran bernada provokatif bermuatan SARA itu mencari keberadaan siswa itu untuk diminta pertanggungjawabannya.

Lurah Mulyoasri, Prambumi Restu Aji yang ditemui Ketua Lembaga Perlindungan Anak Kabupaten Tulangbawang Barat Elia Sunarto membenarkan adanya insiden tersebut. Namun, bersama tokoh masyarakat, warga Mulyoasri dibantu aparat penegak hukum dapat mengatasi masalah itu. Situasi sudah kondusif. Kami juga berkoordinasi dengan Kepala Desa dan Penyimbang Adat dari Gunung Batin, kata Prambumi.

Tadi pagi di kediaman Prambumi, Ketua LPA Tubaba bertemu Lurah Mulyoasri dan petugas dari Unit Intel Kodim Lampung Tengah melakukan koordinasi. Dari penelusuran LPA Tulangbawang Barat masalah itu diduga dengan adanya akun palsu yang digunakan untuk memprovokasi warga.

Tadi malam sudah ditemukan ada dua akun atas nama Cepto Rodex, satu akun baru punya pertemanan 8 orang, yang satu ada sekitar 100-an orang. Bahkan tadi pagi muncul satu akun baru dengan DP status yang membuat heboh, padahal ponselnya sudah dimatikan. Kuat dugaan ada pihak yang menjadikan pelaku sebagai pemantik kerusuhan, kata dia. (*/PRO2)