SRAGI (Lampungpro.co): Akibat curah hujan yang sangat lebat, 50 rumah warga Desa Sukapura Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan terendam air bah pada Jumat (10/01/2020) malam. Dari pantauan Lampungpro.co pada pukul 21.30 WIB di TKP di beberapa titik banjir seperti yang ada di dusun 1-7 Desa Sukapura air mulai mulai merambat surut.

Dari 50 rumah yang terendam banjir, kini jumlahnya berkurang hingga sisa 20 rumah saja yang terendam parah, dan ditaksir kerugian kurang lebih 700 juta. Dari data yang berhasil yang himpun dari petugas PMI, Babinsa, BPBD dan anggota Linmas dilokasi banjir tercatat sebanyak 200 jiwa yang terdiri dari 4 kepala keluarga yaitu 4 orang lansia, ibu hamil dan 4 balita mengungsi. 

Sementara 40 kolam tambak ikan warga juga ikut terendam. Menurut warga banjir memang terjadi secara tahunan,  sekitar 5 tahun sekali. Dan ini adalah banjir yang terparah sejak 5 tahun terakhir. Selain karena curah hujan yang tinggi, hal itu terjadi lantaran karena buruknya kondisi drainase atau irigasi yang ada di dusun-dusun desa tersebut. Kondisi itu juga ikut memperparah tingginya debit air.

"Kejadian sudah sering terjadi, tapi masayarakat merasa baru kali ini ada tanggapan dari instansi setempat. Masyarakat berharap adanya tindak lanjut yang nyata oleh Pemkab Lamsel dalam mengatasi banjir di lokasinya, dengan melakukan menormaliasai drainase di desa setempat," kata Sofyan Jor, sesepuh warga Sukapura dan Marga Jasa.

Selain desa Sukapura, desa lain  seperti desa Bakti Rasa, dusun Umbul besar desa Bandar Agung terkena banjir. Namun dampaknya hanya debit air naik dan merusak gorong-gorong yang ada didesa itu. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan pihak Uspika Kecamatan Sragi terus berjaga di lokasi Banjir. Para korban banjir berharap kedepan pihak terkait dapat segera menyalurkan bantuan berupa air bersih, pelayanan kesehatan dan peralatan keluarga serta kebersihan.(HENDRA/PRO2)