JAKARTA (Lampungpro.com) : Dua tahun sudah PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) mengawal kompetisi sepak bola Indonesia. Terhitung sejak 2017 lalu, PT LIB telah menjalankan Liga 1, Liga 2, serta Liga 1 U-19 secara berkesinambungan. Menyongsong musim 2019, nasib PT LIB terancam. Pasalnya, dua anggota Komite Eksekutif Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Gusti Randa dan Refrizal, menyebut bahwa operator kompetisi bisa saja diganti.
Pernyataan dari kedua anggota tersebut diutarakan pada Kongres Tahunan PSSI yang digelar 20 Desember lalu. Gusti dan Refrizal sama-sama berkata bahwa PT LIB menyatakan mundur sebagai operator. Akan tetapi, PT LIB tak bisa langsung mundur begitu saja. Sebab, PT LIB bertanggung jawab pada para anggota PSSI, yaitu klub-klub peserta memiliki saham. Maka, untuk mundur mesti dilakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Pada Selasa (18/2/2109) mendatang, PT LIB beserta PSSI akan menggelar RUPS. Di sana PT LIB akan memberikan laporan pertanggungjawaban atas kinerja operator selama musim 2018. Chief Operation Officer PT LIB, Tigorshalom Boboy, mengatakan hak untuk memilih dan menetapkan operator untuk musim depan ada di PSSI. Tugas dari PT LIB saat ini hanya menyampaikan undangan untuk menggelar RUPS yang telah disebar pada 31 Januari lalu kepada klub-klub, termasuk PSSI.
Meski nasib PT LIB masih belum pasti, mereka sudah mengambil ancang-ancang menyambut kompetisi terdekat dengan menyusun jadwal kompetisi. Bahkan, kata Tigor, PT LIB sudah punya draf jadwal Liga 1 sampai musim 2021. "Bahkan untuk jadwal Liga 1 musim ini sudah kami siapkan sejak jauh-jauh hari. Bila mengutip pernyataan PSSI, di mana kompetisi akan dimulai 1 Mei dan selambat-lambatnya 8 Mei, kami juga sudah siapkan," kata Tigor.
"Jangankan itu, untuk musim 2020 dan seterusnya sudah kami siapkan. Tentu dengan inovasi dan beberapa perubahan ke arah yang lebih baik karena untuk ke depan kami sudah cocokkan juga dengan kalender FIFA dan AFC. Artinya, ya, semoga tidak akan bentrok lagi,'' lanjutnya.
Selama dua tahun mengawal kompetisi, ada berbagai kesalahan yang dilakukan oleh PT LIB. Contohnya, jadwal pertandingan kerap digeser oleh alasan-alasan non-teknis, termasuk laga Persib Bandung vs Persija Jakarta tanggal 23 September 2018 yang dinodai oleh meninggalnya Haringga Sirla.
Ketika Haringga meninggal, desakan untuk menghentikan kompetisi sementara menggaung. Bahkan, PSSI jadi pihak pertama yang meminta agar kompetisi disetop sementara. Tak hanya PSSI, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Badan Olahraga Profesional Indonesia, dan Asosiasi Pesepak Bola Profesioanal Indonesia juga menyerukan hal serupa.
Meski begitu, PT LIB mengaku tak khawatir. Pasalnya, ketersediaan jadwal tak serta merta memengaruhi kinerja mereka dalam menjalankan kompetisi karena masalah terbesar adalah urusan dengan pihak sponsor. "Jadwal berubah karena force majeur di mana berhubungan dengan hak siar televisi serta dari klub. Dan polemik itu bukan lahir dari operator,'' kata Tigor.(**/PRO4)
Berikan Komentar
Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...
328
Lampung Selatan
25573
Humaniora
3472
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia