BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Jurnalis bisa menjadi pelopor pergerakan perempuan. Mengingat, sampai saat ini, banyak hak-hak perempuan yang terabaikan dan bahkan banyak perempuan yang menjadi korban. Korban apa saja. Bahkan yang pernah ditipu calo, ke depannya bisa menjadi calo, kata Umi Laila dari Solidaritas Perempuan (SP) Lampung, dalam diskusi yang digelar AJI Bandar Lampung, Selasa (25/4/2017).

Umi yang menjadi salah satu pembicara dalam diskusi itu berharap selaku perwakilan dari Solidaritas Perempuan dia meminta para jurnalis dapat menjadi perpanjangan tangan untuk penguatan pengorganisasian hak-hak perempuan. Jurnalis harus bisa menjadi pelopor pergerakan perempuan.

Pada kesempatan itu, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandar Lampung menggelar diskusi bersama dengan Oxfam, Selasa (25/4/2017), bertajuk "Perempuan, Keadilan Pangan, dan Media" di Hotel Emersia, Bandar Lampung. Kegiatan itu juga dalam rangka memperingati Hari Kartini. Diskusi juga menghadirkan narasumber dari Perwakilan Dinas Pertanian Bandar Lampung, Female Food Hero Erna Leka, dan dimoderatori oleh Dosen Fakultas Pertanian Universitas Lampung Wiryaningrum.

Menurut Ketua AJI Bandar Lampung, Padli Ramdan saat ini mayoritas jurnalis masih berkutat pada isu komoditas pangan. Padli mengatakan bahwa isu-isu seperti alih fungsi lahan, perempuan dalam pertanian, maupun terkait kebijakan pangan belum banyak tersentuh oleh jurnalis. "Kawan-kawan jurnalis harus bisa menjamah daerah tersebut. Jangan hanya berkutat masalah bahan poko, harga, dan akses, hanya itu-itu saja." (EZAL/PRO2)