BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Malang nasib Ibu Rohayati (44 Tahun) yang mesti mengurus puterinya, Salsabila (10), tanpa tanggungjawab suami. Salsabila adalah anak cacat dengan keterbelakangan fisik dan mental. Ia tumbuh tidak seperti umumnya anak yang normal sejak lahir. Dokter berpendapat kondisi ini disebabkan karena ketika mengandung sang Ibu mengalami tekanan dan stres berat.
Mendapati keterbatasan Salsabila, sang Ibu tetap tegar dan menyayangi Salsa. Tapi sebaliknya, sang Ayah justru tidak menerima takdir Salsa. Berulangkali ia melontarkan ucapan bahwa si anak pembawa sial dan aib memalukan. Bahkan ia menuduh kesialan ini bersumber dari Sang Isteri. Lebih sadisnya sang Suami menceraikan Rohayati dengan cerai bawah tangan. Setelah itu ia menyuruh pergi bu Rohayati dan Salsabila dari rumahnya.
Dengan berurai air mata dan hati yang remuk redam, Rohayati meninggalkan rumah bekas Suaminya dengan membawa Salsa. Ia bingung harus berteduh dimana. Rohayati adalah seorang Ibu yang awam dan berbicara pun tampak cedal. Setelah menggelandang akhirnya ada beberapa warga berbaik hati dengan menempatkan Rohayati di kios kosong.
Kios berukuran 3x4 meter yang kini ditempatinya adalah milik warga yang belum digunakan. Berlokasi di Pasar Tani Jalan Kelapa Warna, Kelurahan Pematang Wangi, Tanjung Senang, Bandar Lampung. Ketika Tim Serbu Gerakan Seribu mengunjungi Rohayati, tampak sekali raut wajah penuh tekanan. Ditambah lagi fisik yang agak kumal dan tampak lelah bekerja. Sehari-hari ia bekerja sebagai buruh pekerjaan rumah tangga di beberapa rumah warga sekitar.
"Kami sangat prihatin dan terpukul sekali menyaksikan keadaan Bu Rohayati dan Salsabila. Ternyata cerita-cerita yang sering ditayangkan dalam sinetron TV ala Indonesia ini memang benar-benar ada dan terjadi di dekat kita. Ingin rasanya menangis bercampur kesal. Mengapa hal semacam ini masih banyak terjadi di Indonesia merdeka ini," kata Founder Gerakan Serbu, Ustad H. Suparman Abdul Karim.
Kepada segenap Keluarga Besar Gerakan Serbu, pihaknya menyampaikan mulai saat ini Rohayati dan Salsabila ditetapkan sebagai binaan tetap Gerakan Serbu. Ia akan memperoleh donasi konsumtif, pendampingan mental, pendidikan luar biasa (SLB) untuk Salsa dan hingga bantuan produktif serta tempat tinggal. Realisasi semua bantuan ini akan dilakukan bertahap sembari memberikan pendampingan berkelanjutan.
"Kita bersyukur bahwa dengan adanya Gerakan Serbu tidak perlu menunggu dan menunda nanti untuk menolong orang-orang lemah. Semua ini menjadi ringan karena kita lakukan bersama. Segala puji bagi Allah, ternyata ada banyak sekali relawan dan dermawan yang ikhlas di Gerakan Serbu. Berbahagialah ketika sedang membantu dan berbagi. Karena Allah telah mengabulkan doa-doa orang yang lemah melalui uluran tangan kita," ucap Ustad Suparman.(PRO2)
Berikan Komentar
Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...
19500
Bandar Lampung
9954
Gerbang Sumatera
5141
Lampung Barat
4518
Gerbang Sumatera
3867
126
11-Apr-2025
523
10-Apr-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia