Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Ditinggal Pembeli, Pedagang Oleh-oleh di Bypass Panjang Terimbas Tol Lampung
Lampungpro.co, 06-Oct-2019

Heflan Rekanza 1118

Share

Salah satu toko oleh-oleh yang mencoba bertahan terimbas tol Lampung | REKANZA/Lampungpro.co

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Usia beroperasinya Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Bakauheni-Terbanggi Besar. Dalam beberapa hari kedepan, ruas Tol Terbanggi Besar-Kayuagung juga akan segera diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo dan segera beroperasi penuh. Namun, ruas tol yang menghubungkan Provinsi Lampung dan Sumatera Selatan ini membawa imbas terhadap para pedagang oleh-oleh di Jalan Lintas Sumatera, Panjang, Bandar Lampung.

Salah satu pemilik toko oleh-oleh khas Lampung Ate mengaku, sejak beroperasinya Tol Bakauheni-Terbanggi Besar selama setahun ini barang dagangannya sepi pembeli. Beberapa oleh-oleh yang ia jual seperti, keripik singkong, keripik pisang, selai, dan lainnya mulai sepi peminat dan pembeli. Alhasil, ia turut mengurangi pasokan jumlah dagangannya tersebut.

"Sekarang cukup sepi, beda dari beberapa tahun sebelum tol resmi beroperasi. Biasanya untuk di akhir pekan, jumlah pembeli lumayan cukup banyak, dan omzet bisa mencapai Rp500 ribu hingga Rp1 juta perhari. Sekarang saat tol ada, di hari libur nasional pun omzet dia terus merosot hingga Rp300 ribu karena sepinya pembeli," ujar dia, kepada Lampungpro.co, Minggu (6/10/2019).

Ia pun mengaku tak bisa apa-apa lagi karena lokasi berjualan sangat jauh dari pintu tol. Menurutnya, sehari-hari ia bergantung pada pembeli yang mayoritas kendaraan pribadi dari luar kota seperti pengendara sepeda motor dan mobil. Tapi, saat ini ia hanya bergantung pada penumpang bus dan travel yang masih memilih melintasi jalan nasional tersebut.

"Sekarang kita cuma bergantung sama mobil bus sama travel tujuan Terminal Rajabasa ke Pelabuhan Bakauheni yang sering ngetem disini saja. Ya paling beberapa kita mengharapkan kendaraan yang masih lewat disini berhenti mencari penumpang dan kembali masuk ke tol di gerbang tol Sidomulyo," ucap dia.

"Kalau kita nggak bisa juga harapin dagangan laris di beli sekarang. Kan sekarang yang ngetem ini banyak bus atau travel lokal aja. Jarang yang beli bikin omzet kita makin anjlok aja. Kita biasanya ya mengandalkan penumpang rute jauh atau kendaraan dari luar Lampung. Sekarang semua lewat tol," lanjut dia.

Kini para pedagang yang mayoritas berjualan oleh-oleh khas Lampung tersebut, hanya bisa pasrah dan bergantung pada kebijakan pemerintah. Bahkan, banyak outlet yang perlahan mulai tutup karena sudah ditinggal pembeli. Kejayaan pusat oleh-oleh ini pun seakan berubah drastis dengan hadirnya Tol Lampung, yang merubah konektivitas transportasi cepat pilihan masyarakat.(PRO2)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Pilgub Lampung, Peruntungan Arinal Djunaidi Berhenti di...

Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...

1735


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved