Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Dosen Polinela Teliti Limbah Cair Penyulingan Minyak Atsiri Pala Pesawaran, Ini Kandungannya
Lampungpro.co, 13-Aug-2025

Sandy 280

Share

Hasil penyulingan minyak astiri pala yang diteliti oleh dosen Polinela | LAMPUNGPRO.CO

PESAWARAN (Lampungpro.co) : Limbah cair hasil penyulingan minyak atsiri pala atau yang dikenal dengan hidrosol pala, kini terbukti menyimpan potensi ekonomi yang menjanjikan. Selama ini, hidrosol pala kerap dianggap tidak bernilai dan hanya dibuang begitu saja atau dimanfaatkan secara terbatas.

Namun, penelitian terbaru yang dilakukan tim Politeknik Negeri Lampung (Polinela) mengungkap fakta berbeda. Hidrosol pala ternyata mengandung senyawa bernilai tinggi seperti Hexanedioic acid, miristisin, serta berbagai senyawa turunannya. Senyawa-senyawa ini memiliki sifat antimikroba dan antioksidan, yang berarti berpotensi diolah menjadi produk turunan dengan nilai jual tinggi.

“Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa Hexanedioic acid dan miristisin yang terkandung di dalam hidrosol pala dapat menjadi bahan baku pengawet alami, produk pembersih seperti sabun, hingga kosmetik herbal. Sifatnya yang mampu menghambat pertumbuhan mikroba dan menangkal radikal bebas membuatnya sangat potensial untuk berbagai industri,” ujar Ketua Tim Peneliti, Dr. Ir. Widia Rini Hartari, S.T.P., M.Si., di Pesawaran, Senin (11/8/2025).

Penelitian ini melibatkan sejumlah akademisi dari Politeknik Negeri Lampung, di antaranya Ir. Maryanti, S.T.P., M.Si., Jakty Kusuma, S.P., M.P., Ph.D, Dr. Ir. Zukryandry, S.T., M.Si., Bigi Undadraja, S.T.P., M.Si., Ir. Made Same, M.P., Ir. Ersan, M.T.A, dan Febrina Delvitasari, S.T.P., M.Si.. Tim ini melakukan serangkaian pengujian untuk memastikan potensi senyawa aktif dalam hidrosol pala.

Menurut Widia, pengolahan limbah cair menjadi produk bernilai tambah tidak hanya memberikan peluang ekonomi bagi pelaku usaha penyulingan minyak atsiri pala, tetapi juga mendukung prinsip zero waste. “Dengan hasil riset ini, hidrosol pala yang dulu dianggap limbah kini berubah menjadi peluang emas untuk industri kreatif berbasis bahan alami,” ujarnya.

Ia menambahkan, jika dikelola dengan baik, potensi ini dapat mendorong pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM) di Kabupaten Pesawaran. Produk turunan hidrosol pala dinilai memiliki peluang menembus pasar nasional bahkan internasional, mengingat tren konsumen yang semakin mengutamakan bahan alami dan ramah lingkungan. (***)

#https://bpjslampung.org/

Editor : Sandy,

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Bro, Pelajaran Apa yang Kau Petik dari...

Para kepala daerah di Lampung punya kesempatan untuk membuktikan...

216


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved