BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co) : Upaya meningkatkan kualitas pangan sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional kembali datang dari kampus Politeknik Negeri Lampung (Polinela). Tim dosen dan mahasiswa Program Studi Teknologi Rekayasa Elektronika (TRE) berhasil mengembangkan sebuah prototipe sistem deteksi kualitas telur ayam berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang mampu bekerja secara realtime menggunakan edge devices.
Penelitian terapan ini dilakukan pada tahun 2025 di Laboratorium Elektronika Polinela. Tim peneliti dipimpin oleh Ir. Iqbal May Aryanto, S.Kom., M.T., dengan anggota dosen lain yakni Ir. Syaiful Mansur, S.T., M.Eng., Ir. Ayu Sintianingrum, S.T., M.T., Ayang Kinasih, S.Pd., M.Pd., dan Eko Hari Tiarto, S.Pd., M.Pd.
Prototipe yang dikembangkan mampu mengklasifikasikan telur ayam negeri ke dalam tiga kategori utama: telur baik, telur retak, dan telur pecah. Sistem ini dirancang menggunakan perangkat edge devices Raspberry Pi 4B, Pi Camera V3, layar LCD 7 inci, serta kotak akrilik dengan pencahayaan terkontrol. Inti teknologi ini adalah algoritma pengolahan citra berbasis AI yang mampu mendeteksi dan mengklasifikasi telur secara cepat dan akurat.
Menurut Iqbal, sistem ini diharapkan menjadi jawaban atas kelemahan metode manual inspeksi telur yang selama ini masih digunakan peternak. “Dengan adanya prototipe ini, proses sortasi telur dapat dilakukan lebih cepat, objektif, dan konsisten. Hal ini bukan hanya membantu peternak meningkatkan efisiensi produksi, tetapi juga memastikan masyarakat menerima telur berkualitas,” ujarnya.
Inovasi ini tidak hanya lahir dari kerja keras para dosen, tetapi juga melibatkan mahasiswa. Beberapa mahasiswa yang ikut terlibat di antaranya Yosafat Wirayudha, Ilham Saputra, Jibran Nasrullah, Zacky Firmansyah, dan Fatkhan Kausar.
Mereka berperan aktif dalam berbagai tahap, mulai dari perakitan perangkat keras, pengumpulan dataset, anotasi dan labeling citra, pelatihan model AI, hingga pengujian performa sistem. Proses ini menjadi contoh penerapan Project-Based Learning (PjBL) yang menekankan pengalaman belajar langsung berbasis proyek nyata dan relevan dengan kebutuhan industri.
Lebih jauh, inovasi sistem deteksi kualitas telur ini juga mendukung program nasional Makan Bergizi Gratis yang menekankan distribusi pangan sehat dan aman. Selain itu, riset ini sejalan dengan target Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam aspek ketahanan pangan serta pengembangan inovasi teknologi di sektor pertanian dan peternakan.
“Dengan teknologi ini, kami ingin menghadirkan solusi yang praktis dan aplikatif. Tidak hanya bermanfaat bagi peternak rakyat, tetapi juga memberi dampak lebih luas bagi masyarakat,” tambah Iqbal.
Meski baru berupa prototipe, tim peneliti sudah menyiapkan langkah lanjutan. Ke depan, sistem ini akan diintegrasikan dengan teknologi Internet of Things (IoT). Dengan begitu, proses deteksi tidak hanya bisa dilakukan secara realtime di perangkat, tetapi juga terhubung ke dashboard pemantauan berbasis cloud. (***)
Editor : Sandy,
Berikan Komentar
Para kepala daerah di Lampung punya kesempatan untuk membuktikan...
20466
Kominfo Lampung
389
157
22-Sep-2025
202
22-Sep-2025
172
22-Sep-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia