PRINGSEWU (Lampungpro.co): Program Studi Teknik Universitas Malahayati Bandar Lampung melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) menghadirkan solusi inovatif bagi peternak di Pekon Mataram, Kabupaten Pringsewu. Lewat teknologi Mix-Chop Portable, para peternak kini bisa mengolah pakan ternak lebih efisien, bergizi, dan ramah lingkungan.
Selama ini, peternak di Pekon Mataram kerap menghadapi kendala penyediaan pakan berkualitas. Mereka masih mengandalkan rumput liar sebagai pakan utama, namun pengolahan manual membuat hasilnya kurang maksimal. Akibatnya, efisiensi produksi menurun dan pertumbuhan ternak tidak optimal.
Menjawab persoalan itu, tim dosen dan mahasiswa Universitas Malahayati mengenalkan mesin Mix-Chop Portable. Alat ini mampu mencacah dan mencampur rumput liar dengan dedak, ampas tahu, hingga konsentrat sehingga menghasilkan pakan lebih bergizi dan mudah dicerna ternak.
“Kami percaya teknologi tepat guna bisa membawa dampak besar bagi masyarakat. Program ini adalah wujud nyata pemberdayaan peternak dengan solusi efisien dan ramah lingkungan,” ujar Ketua PKM, Natalina, S.T., M.Si.
Kegiatan PKM ini tak hanya sebatas memperkenalkan teknologi, tetapi juga melibatkan pelatihan penggunaan Mix-Chop Portable dan teknologi fermentasi pakan. Sebanyak 20 peternak lokal mengikuti pelatihan yang ditargetkan mampu meningkatkan efisiensi produksi hingga 50 persen dan kualitas pakan hingga 30 persen.
“Sebelumnya, kami hanya mengandalkan rumput liar yang dipotong manual. Sekarang, pekerjaan lebih cepat dan mudah, kualitas pakan pun lebih terjamin,” ungkap salah satu peternak.
Selain teknologi pengolahan pakan, program PKM Universitas Malahayati juga menyasar aspek manajemen usaha dan pemasaran digital. Lebih dari 80 persen peternak kini sudah memanfaatkan media sosial untuk memasarkan produk ternak, seperti daging dan telur.
Pembentukan Kelompok Usaha Bersama (KUB) menjadi langkah strategis agar usaha peternakan lebih terorganisir dan memiliki daya tawar lebih kuat di pasar.
Hadirnya teknologi ini membawa dampak nyata. Beberapa peternak mengaku pendapatan mereka meningkat hingga 30 persen berkat biaya produksi yang lebih rendah dan pakan yang lebih berkualitas.
“Program ini selaras dengan tujuan SDGs, terutama terkait pengentasan kemiskinan, ketahanan pangan, serta pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,” jelas pengusul program, Fauzi Ibrahim, S.T., M.T.
Ke depan, kegiatan PKM Prodi Teknik Universitas Malahayati akan terus diperluas ke daerah lain yang memiliki potensi peternakan serupa. Keberlanjutan dijaga melalui pembentukan KUB mandiri serta keterlibatan aktif peternak dalam evaluasi program.
Tim dosen pelaksana program pemberdayaan menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Program Hibah PKM Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) yang telah memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan yang dilaksanakan di Pekon Mataram.
Mereka menegaskan bahwa program ini dapat berjalan dengan baik berkat dukungan dana sepenuhnya dari DPPM Kemdiktisaintek. Bantuan tersebut tidak hanya memungkinkan kegiatan terlaksana secara optimal, tetapi juga memberikan dampak positif yang signifikan bagi para peternak di wilayah tersebut.(rls)
Berikan Komentar
Para kepala daerah di Lampung punya kesempatan untuk membuktikan...
13984
Kominfo LamSel
428
Tulang Bawang
539
Tulang Bawang
389
318
09-Sep-2025
318
09-Sep-2025
302
09-Sep-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia