Tim Dosen PKM Unila beri edukasi AI dan Urban Farming di Kampung Liman Benawi, Lampung Tengah | LAMPUNGPRO.CO/Ist

LAMPUNG TENGAH (Lampungpro.co) : Urban farming di Indonesia terus berkembang pesat, seiring dengan tantangan lahan sempit dan kebutuhan pangan yang kian meningkat. Menjawab kebutuhan tersebut, Universitas Lampung (Unila) menggagas program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang inovatif, bertajuk "Optimalisasi Hasil Panen Urban Farming Kampung Liman Benawi dengan Aplikasi Metode Pengendalian Biologi Berbasis Kecerdasan Buatan". Program ini memadukan teknologi kecerdasan buatan (AI) dengan pengelolaan hayati untuk meningkatkan produktivitas pertanian perkotaan yang lebih berkelanjutan.

Kegiatan ini berlangsung pada Minggu (10/8/2025) di Dusun 2 Kampung Liman Benawi, Kecamatan Trimurjo, Lampung Tengah, dan diikuti oleh sekitar 40 anggota Kelompok Wanita Tani (KWT). Sejak lama, kelompok ini telah memanfaatkan setiap jengkal pekarangan di kawasan pemukiman mereka untuk menanam berbagai sayuran produktif. Tak hanya memenuhi kebutuhan pangan keluarga, hasil panen ini juga turut meningkatkan pendapatan rumah tangga.

Tim PKM Unila yang terdiri dari Priyambodo (Ketua, Prodi S-1 Biologi Terapan), Elly Lestari Rustiati (Prodi S-1 Biologi), dan M. Iqbal Parabi (Prodi S-1 Sistem Informasi) menyampaikan pelatihan dalam tiga sesi: pemaparan materi, diskusi interaktif, dan praktik langsung. Salah satu sesi menarik adalah pengenalan teknologi AI untuk menunjang kegiatan bertani.

Melalui platform Meta AI dan ChatGPT, para peserta belajar cara memanfaatkan kecerdasan buatan untuk mencari informasi pertanian terkini, memecahkan masalah budidaya, dan merancang pola tanam yang lebih efisien. "Teknologi ini bisa menjadi asisten digital yang membantu petani dalam membuat keputusan berbasis data," ungkap Iqbal dengan antusias.

Tak hanya teknologi, sesi pengelolaan hayati juga menjadi sorotan penting. Dalam sesi ini, para peserta diajarkan cara membuat biofertilizer dengan menggunakan agen hayati dari bahan lokal yang bermanfaat untuk memperbaiki kesuburan tanah dan mengendalikan organisme pengganggu tanaman secara alami. "Penggunaan agen hayati ini sangat penting untuk menjaga produktivitas lahan dalam jangka panjang," tegas Elly.

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari berbagai pihak. Nyono Rahadi, S.AP., Kepala Kampung Liman Benawi, mengapresiasi langkah Unila yang dinilai membawa pengetahuan baru serta motivasi bagi masyarakat setempat. "Kami berharap kegiatan ini tidak hanya memberi ilmu baru, tetapi juga menambah semangat warga dalam mengembangkan pertanian," ujarnya.

Toni Irawan, Kepala Dusun 2, menambahkan pentingnya keberlanjutan program ini untuk memberikan manfaat nyata bagi warga. “Kami siap mendukung agar kegiatan seperti ini terus berlanjut,” ujarnya.

Selama acara, Bayu Asmara, A.Md., Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kampung Liman Benawi, juga hadir mendampingi peserta dan memberikan dukungan penuh terhadap program ini. Ia mengungkapkan apresiasinya kepada tim PKM Unila yang telah memberdayakan petani lokal.

Priyambodo, Ketua Tim PKM Unila, berharap bahwa program ini dapat menjadi awal transformasi bagi pertanian perkotaan di Kampung Liman Benawi. “Dengan memadukan teknologi dan kearifan lokal, kita bisa menciptakan model urban farming yang produktif dan ramah lingkungan,” ujar Priyambodo.

Program ini tidak berhenti pada pelatihan, melainkan akan dilanjutkan dengan pendampingan lapangan dan monitoring melalui grup WhatsApp. Dengan dukungan teknologi cerdas dan pengelolaan hayati yang berkelanjutan, Kampung Liman Benawi berpotensi menjadi contoh sukses urban farming adaptif di Indonesia. (***)

Editor : Sandy,