BANDARLAMPUNG (Lampungpro.co) : Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Malahayati Bandarlampung, yang terdiri dari Program Studi Manajemen, Program Studi Pasca Akuntansi, dan Program Studi Akuntansi laksanakan pengabdian masyarakat di Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus, Lampung, Rabu (7/12/2022).
Kegiatan ini merupakan salah satu Kegiatan Kemandirian Masyarakat dari Program Insentif Pengabdian Kepada Masyarakat yang berbasis pada capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) dan sebagai bagian dari Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) pada Perguruan Tinggi Swasta (PTS) tahun 2022, dan Universitas Malahayati menjadi satu satunya PTS di Lampung yang mendapatkan program ini.
Narasumber dalam kegiatan ini adalah Nurul Husna, S.E., M.SM, Akademisi dari FEB Unila, menyampaikan mengenai pengelolaan keuangan rumah tangga. Camat Kec. Semaka, WiwinTriani, S.E., M.M dengan topik kebijakan penurunan stanting Kab. Tanggamus 2022 dan didukung praktisi yang menyosialisasikan web edukasi pengelolaan keuangan. Turut hadir pula perwakilan polsek, perwakilan koramil, seluruh kepala Pekon, Tim Penggerak PKK, UPT, perwakilan KUA.
Tim Pengusul dalam kegiatan ini diketuai oleh Lestari Wuryanti, S.E., M.M. (dosen Prodi Manajemen), Erna Listyaningsih, S.E., M.Si., Ph.D (dosen Pasca Akuntansi) Apip Alansori, S.E., M.Ak (dosen Prodi Akuntansi) bersama mahasiswa ; Nita Rahmawati, Azmiarta RR, Zaky Tiffani L.A. serta bermitra dengan pihak Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamu.
Berdasarkan SSGI 2021, Kabupaten Tanggamus menjadi kabupaten dengan lokus stunting tertinggi di Provinsi Lampung, salah satu kecamatan yang memiliki lokus tertinggi adalah Kecamatan Semaka yaitu ada di 6 pekon (Penetapan Lokus Stunting di KabupatenTanggamus tahun 2022).
Lestari menjelaskan topik yang diusung dalam pengabdian masyarakat ini adalah optimalisasi edukasi pengelolaan keuangan bagi keluarga beresiko stunting di Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus tahun 2022.
Kami tertarik mengambil topik keuangan, karena sejauh ini banyak sekali pembahasan mengenai sisi kesehatannya saja, sehingga kami memikirkan apa yang dapat kami dedikasikan untuk masyarakat yang dikategorikan lokus stanting. jelas Lestari.
Banyak yang melatarbelakangi masyarakat yang dinyatakan stunting seperti halnya perekonomian yang kurang mampu, dan pengetahuan, tambahnya.
Lebih lanjut, Lestari berujar secara umum pengetahuan yang dimaksud yaitu pengetahuan tentang gizi. Namun kami mengambil celah sisi pengetahuan keluarga tentang bagaimana kita mengelola keluar masuknya uang, dalam membelanjakan yang semestinya menjadi prioritas pada kebutuhan gizi anak-anak.
Sebagai contoh adanya asumsi masyarakat bahwa makan yang bergizi cenderung harga yang relatif mahal, padahal tidak semua makanan bergizi itu mahal. ujar Lestari.
Banyak sekali makanan dan buah buahan di sekitar kita yang harganya relatif murah, namun memiliki kandungan gizi cukup tinggi, lanjutnya.
Harapannya setelah adanya edukasi ini masyarakat dapat mengatur pengelolaan keuangan, baik itu pengeluaran keluarga agar tidak sertamerta habis untuk membeli produk ataupun konsumsi-konsumsi yang kurang bermanfaat untuk kesehatan keluarga. Sehingga keuangan keluarga dapat terencana dengan baik, gizi keluarga terpenuhi, stunting dapat diminmalisir.
Mari kita kelola keuangan keluarga dengan bijak agar gizi anak tidak terdampak, begitu paparan dan alasan yang disampaikan oleh Lestari, perlunya edukasi pengelolaan keuangan bagi keluarga. (rls/gil/humasmalahayatinews)
Berikan Komentar
Para kepala daerah di Lampung punya kesempatan untuk membuktikan...
16108
680
13-Sep-2025
492
13-Sep-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia