"Jadi jangan dikatakan bahwa pada era 4.0 lalu tidak ada keinginan seperti itu," kata Adrianus kepada Suara.com, Kamis (6/4/2023).
Adrianus menjelaskan, keinginan masyarakat memperoleh kekayaan secara instan itulah yang kemudian dimanfaatkan oleh para pelaku kejahatan penipuan seperti Aki Wowon Cs dan Mbah Slamet. Bermodal kecakapan komunikasi dan segala tipu dayanya, beberapa orang dengan keinginan besar menjadi kaya tersebut akhirnya terperangkap.
"Saya kira tidak ada kaitannya dengan sistem kepercayaan, ini lebih dorongan manusiawi untuk cepat kaya. Dorongan itu sebenarnya disadari sebagai menyimpang. Buktinya tamu-tamu dukun itu datang diam-diam dan tidak ada orang kampung yang melihat," ujar Adrianus.
Sementara cara Mbah Slamet mengubur korban di lahan miliknya dinilai Adrianus hanyalah cara untuk menghilangkan jejak kejahatannya. Hal ini diduga olehnya telah dipikirkan Mbah Slamet secara terencana.
Menurut Adrianus, kejahatan semacam ini mungkin bisa dihindari apabila masyarakat memilik tingkat skeptis yang tinggi. Khususnya tidak mudah percaya dengan unggahan di media sosial yang menggiurkan.
Aksi Sadis Mbah Slamet
Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mengatakan, korban tewas dari aksi keji dukun pengganda uang Mbah Slamet bertambah menjadi 12 orang. Semua jasadnya juga berhasil ditemukan.
Berikan Komentar
Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...
24415
Bandar Lampung
6450
152
21-Apr-2025
125
21-Apr-2025
235
21-Apr-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia