"Saya kira tidak ada kaitannya dengan sistem kepercayaan, ini lebih dorongan manusiawi untuk cepat kaya. Dorongan itu sebenarnya disadari sebagai menyimpang. Buktinya tamu-tamu dukun itu datang diam-diam dan tidak ada orang kampung yang melihat," ujar Adrianus.
Sementara cara Mbah Slamet mengubur korban di lahan miliknya dinilai Adrianus hanyalah cara untuk menghilangkan jejak kejahatannya. Hal ini diduga olehnya telah dipikirkan Mbah Slamet secara terencana.
Menurut Adrianus, kejahatan semacam ini mungkin bisa dihindari apabila masyarakat memilik tingkat skeptis yang tinggi. Khususnya tidak mudah percaya dengan unggahan di media sosial yang menggiurkan.
Aksi Sadis Mbah Slamet
Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mengatakan, korban tewas dari aksi keji dukun pengganda uang Mbah Slamet bertambah menjadi 12 orang. Semua jasadnya juga berhasil ditemukan.
"Hari ini (4 April) ditemukan lagi dua jenazah, sehingga total ada 12 jenazah," kata Hendri di lokasi penguburan jenazah korban, Desa Balun, Wanayasa, Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (4/3/2023) sore.
Slamet sebagai tersangka turut dihadirkan oleh polisi. Dia diminta untuk mengingat identitas korban yang dikubur di setiap titik yang digali aparat kepolisian.
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1302
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia