BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co) : Politeknik Negeri Lampung (Polinela) menjadi tuan rumah dalam Workshop Program Grant Riset Sawit (GRS) yang diselenggarakan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) pada tahun 2024.
Acara ini bertujuan meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan di industri kelapa sawit serta mendukung inovasi melalui Program GRS.
GRS memberikan dukungan pendanaan untuk penelitian dan pengembangan oleh Lembaga Penelitian dan Pengembangan di Indonesia, dengan fokus pada peningkatan produktivitas, efisiensi, sustainability, serta penciptaan produk/pasar baru dan nilai tambah kelapa sawit.
Diharapkan hasil penelitian ini akan memberikan manfaat luas bagi industri kelapa sawit, pemerintah, dan masyarakat petani sawit.
Kegiatan ini diselenggarakan secara hybrid di Ruang Sidang Utama Polinela, pada Jumat (2/2/2024), dengan dihadiri berbagai pemangku kepentingan industri kelapa sawit, termasuk kalangan akademisi, pemerintahan, dan praktisi industri sawit.
Acara dibuka oleh Mohammad Nurdin, S.T., M.AB., Direktur Politeknik Manufaktur Bandung (Polman) Bandung, sebagai pembuka acara, yang mengakui pentingnya penelitian untuk mendukung perkembangan industri kelapa sawit.
Prof. Dr. Ir. Sarono, M.Si., Direktur Polinela, juga hadir sebagai perwakilan dari Forum Direktur Politeknik Negeri Se-Indonesia (FDPNI) dan berharap kegiatan ini menjadi ajang kolaborasi antar-politeknik dalam mendukung riset dan pengembangan industri kelapa sawit secara berkelanjutan.
Workshop ini menghadirkan dua keynote speaker berkompeten, yaitu Arfie Thahar, S.T.P., M.M., Tim Ahli BPDPKS, dan Dr.Eng. Ir. Udin Hasanudin, M.T., guru besar dari Universitas Lampung, Fakultas Pertanian, yang membahas tren dan tantangan dalam industri kelapa sawit, serta peran penelitian dalam menjawabnya.
Sementara, Tim Ahli BPDPKS Arfie Thahar, menjelaskan bahwa BPDPKS telah melakukan 329 kontrak penelitian sejak 2015-2023, terbagi dalam bidang seperti bionergi, budi daya, pangan dan kesehatan, oleokimia dan biomaterial, pascapanen dan pengolahan, serta lingkungan.
Kemudian, Prof. Udin Hasanudin dari Unila membahas peran perguruan tinggi dalam menghasilkan penelitian berkualitas untuk mendukung perkembangan industri kelapa sawit secara berkelanjutan, menyoroti pentingnya mengembangkan paket teknologi inovatif dan mekanisme otomasi untuk meningkatkan produktivitas dan mengatasi permasalahan tenaga kerja.
Workshop ini dihadiri oleh perwakilan dosen dari berbagai perguruan tinggi, seperti, Unila, UBL, Darmajaya, UIN Raden Intan Lampung, Universitas Terbuka, Universitas Teknokrat Indonesia, Poltekkes, Itera, Polman Bandung, Politeknik Cilacap, dan Politeknik Bengkalis.
Dengan kolaborasi antara akademisi, praktisi, dan pemerhati industri kelapa sawit, workshop ini diharapkan menjadi wadah untuk berbagi ide, pengalaman, dan menciptakan solusi inovatif, serta memberikan kontribusi positif dalam mendukung pertumbuhan sektor perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi. (***)
Editor : Sandy, Sumber : Humas Polinela
Berikan Komentar
Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...
7295
Bandar Lampung
14618
Bandar Lampung
12797
Way Kanan
7417
Bandar Lampung
5188
1000
16-Mar-2025
330
16-Mar-2025
346
16-Mar-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia