WAY TUBA (Lampungpro.co): Sempat terbengkalai bahkan nyaris jadi besi tua sejak dibangun oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi enam tahun lalu, PT Way Kanan Makmur, berhasil menghidupkan Rice Milling Plant (RMP) di Desa Nuar Jaya, Kecamatan Buay Bahuga, Kabupaten Way Kanan. RMP ini mampu memproduksi beras standar premium.
Menurut Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Way Kanan, Mulyadi Irsan, kehadiran RMP ini diharapkan mampu mengubah konsep lama petani yang hanya menjual gabah. "Kehadiran RMP ini diharapkan petani mengubah konsep bertani menjadi petik, olah, dan jual," kata Mulyadi Irsan, saat berkunjung ke RMP ini, Kamis (8/10/2020).
Pada kesempatan itu, Mulyadi meminta agar Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) itu tidak sekedar mampu menghidupkan RMP yang lama terbengkalai, tapi sekaligus menghasilkan beras yang mampu bersaing di pasar. "Masih banyak yang harus dibenahi, seperti kemasan dan standar beras premium betul-betul diterapkan," kata Mulyadi yang juga Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Provinsi Lampung itu.
Para pengelola RMP ini, kata Mulyadi, jangan hanya bergantung kepada Pemerintah Daerah. "BUMD ini harus menjadi penggerak bisnis daerah. Bersyukur kita mendapat hibah dari pusat dan RMP ini harus menjadi salah satu sumber pendapatan asli daerah," kata Mulyadi.
Untuk itu, Mulyadi meminta agar manajemen PT Way Kanan Makmur, terlebih dahulu menguasai pasar Way Kanan. Menurut dia, untuk menembus pasar luar dibutuhkan pasokan yang besar dan produksi mampu kontinu. "Sambil perbaiki kemasan agar mampu bersaing di pasaran," kata Mulyadi yang juga mantan Kepala Balitbangda Provinsi Lampung itu.
Pada bagian lain, Direktur Utama PT Way Kanan Makmur, Askur Muttaqin, mengatakan operasional RMP ini masih dalam tahap uji coba setelah lebih dari lima tahun terbengkalai. "Target kami produksi beras bisa stabil dulu, karena untuk mencapai standar beras premium itu butuh waktu," kata Askur.
Beras produksi RMP ini, kata Askur, berasal dari gabah petani di sekitar Way Kanan seperti Buay Bahuga dan Banjit. Pihaknya juga menggandeng Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Lampung dalam budidaya padi di Banjit. "Harapannya, produksi beras ini mulai hulu hingga hilir, sehingga nilai tambah untuk petani terus meningkat," kata Askur. (PRO1)
Berikan Komentar
Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...
317
Lampung Selatan
25514
Humaniora
3355
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia