Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Epidemiolog: Kasus Covid-19 di Indonesia Naik Sejak Sebelum Puasa dan Lebaran
Lampungpro.co, 19-Jun-2021

Amiruddin Sormin 1180

Share

Petugas membawa pasien Covid-19 untuk dievakuasi ke RSDC Wisma Atlet di Puskesmas Lubang Buaya, Jakarta Timur, Jumat (18/6/2021). [Suara.com/Alfian Winanto]

JAKARTA (Lampungpro.co): Epidemiolog Masdalina Pane dari Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia sebenarnya terjadi sebelum Hari Raya Idulfitri. Dari sebelum Lebaran sudah naik dan malah sebelum puasa naiknya perlahan-lahan mulai dari 3.000, 4.000, 5.000 terus saja (naik), kata Masdalina lewat video diskusi daring, Sabtu (19/6/2021), sebagaimana dilansir dari Suara.com (jaringan Lampungpro.co).


Berdasarkan perhitungan PAEI, kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia pada saat ini memasuki minggu ke-10. Ini sebenarnya kenaikan ini bukan terjadi 2-3 minggu ini saja. Kenaikan kasus ini terjadi 9 minggu dan ini minggu ke-10. Kenaikan kasus memang terjadi perlahan-lahan dimulai dari titik 9 minggu lalu, jelas Masdalina.

Masdalina mengklaim pihaknya telah memberikan peringatan kepada pemerintah terkait kenaikan kasus COVID-19 ini. Namun tidak digubris.

Hal itu semakin disayangkan Masdalina, karena dari November 2020 hingga akhir Maret 2021, pihaknya ikut berupaya menurunkan angka Covid-19 di 59 kabupaten/kota dari 13 provinsi yang menyumbangkan 70% kasus COVID-19 di Indonesia.

Kami berharap sebenarnya setelah Maret program itu dilanjutkan oleh Kementerian Kesehatan. Tetapi kami lihat satu bulan oke masih belajar teman-teman Babinsa, Babinkamtibmas, dua bulan masih belajar. Tiga bulan itu nggak yang cukup lama untuk belajar. Dan menurut kami memang tidak bisa disiplin dilakukan, ujarnya.

Kondisi ini semakin diperburuk dengan kebijakan pemerintah yang hanya memberlakukan karantina selama lima hari bagi WNI atau WNA yang baru saja datang dari Indonesia. Padahal, kata Masdalina, Badan Kesehatan Dunia atau WHO menerapkan standar 14 hari.

Pengendalian di hulu itu lebih baik dibandingkan pengendalian di hilir. Kita selalu seperti pemadam kebakaran, selalu kalau sudah lonjakan kasus seperti ini tergopoh-gopoh mempersiapkan ini, mempersiapkan itu, ujarnya.

Padahal kita punya rencana kontingensi, ke mana semua rencana kontingensi kita. Kenaikan kasus ini berjalan perlahan-lahan mulai dari 4.000, 5.000, 6.000 perminggu dan tidak ada satu ribu pun yang tertinggal. Sampai yang kemarin tertinggal 11.000 dari 9.000 naik ke 12.000 itu ada yang tertinggal, sambungnya.

Untuk diketahui kasus Covid-19 di Indonesia terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pada Jumat (18/6/2021) kemarin bertambah sebanyak 12.990 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19, sehingga secara kumulatif ada 1.950.276 orang. Sementara itu di DKI Jakarta, bertambah sebanyak 4.737 orang terkonfirmasi Covid-19. Sehingga secara keseluruhan kasus aktif Covid-19 di Ibu Kota sebanyak 463.552. (***)

Editor: Amiruddin Sormin

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Lampung Dipimpin Mirza-Jihan: Selamat Bertugas, "Mulai dari...

Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...

13089


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved