Gajah liar di Taman Nasional Way Kambas. LAMPUNGPRO.CO

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Sejumlah gajah liar masuk ke permukiman warga di Pekon Simpang Bayur, Kecamatan Bandar Negeri Semuong, Kabupaten Tanggamus dalam sepekan terakhir. Belum dilaporkan ada korban jiwa, namun kedatangan hewan dilindungi itu merusakan perkebunan warga.

Di Lampung Timur, sejumlah warga melaporkan gajah merusak ladang jagung di Tegal Yoso Purbolinggo. "Jadi kami harus gimana sebagai rakyat kecil yang ingin mendapatkan hasil taninya. Tapi dirusak gajah setiap hari. Saya berkerja dan malam masih menunggu jagung biar ngak dirusak gajah," kata Hanhan, warga Tegal Yoso, Kamis (20/02/2020). 

Terkait hal ini, Humas Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Sukatmoko, mengatakan gajah yang keluar itu biasanya hanya malam hari dan langsung digiring oleh petugas bersama masyarakat. "Kalau siang hari seperti saat ini posisi gajah ada di dalam kawasan TNWK, bukan di peladangan masyarakat," kata Sukatmoko menjawab konfirmasi Lampungpro.co, Jumat (21/02/2020).

Di sisi lain, Manager Program World Wide Fund for Nature (WWF) South of Sumatera, Yob Charles, mengatakan saat ini ada 12 ekor gajah yang masih bertahan di Bandar Negeri Semuong. Dalam menangani gajah liar ini WWF menggandeng Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Kota Agung Utara, masyarakat dan Tim Satgas terus melakukan penghalauan. 

"Awal Februari WWF menyerahkan dua unit GPS colar untuk melakukan pemantauan pergerakan gajah. Harapannya pemerintah melakukan pemasangan GPS colar secepatnya agar posisi gajah dapat terpantau," kata Yob Charles kepada Lampungpro.co.

Penanganan gajah liar ini, menurut Plt. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, Wiyogo Supriyanto, sudah ditangani stakeholder yang ada. "Pada Senin pekan lalu sudah mulai ditangani. Saat ini kita bahu membahu dalam penanganannya. Laporan tim, gajah sudah mengarah ke Taman Nasional Bukit Barisan Selatan," kata Wiyogo. (PRO1)