TERNATE (Lampungpro.com): Dua warga mengalami luka-luka dan delapan rumah warga di Desa Guaria, Kecamatan Jailolo rusak ringan dan sedang akibat guncangan gempa bumi 4,7 Skala Richter melanda Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, pada Kamis (28/9/2017).

"Akibat gempa ini, sekolah kami liburkan hingga batas waktu belum ditentukan, karena dilihat dari situasi gempa berakhir tidak memungkinkan para siswa bersekolah," kata Wakil Bupati Halmahera Barat, Ahmad Zakir Mando, Kamis.

Kabupaten Halmahera Barat, dilansir Antara, kembali diguncang sejak Rabu hingga Kamis (28/9) sore. Data dari Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG) Ternate, setidaknya sudah sekitar 330 kali gempa yang terjadi sejak Rabu hingga Kamis sore, sedangkan yang dilaporkan terasa oleh masyarakat sekitar 20-an gempa.

Menurut Wabup, untuk meningkatkan kewaspadaan maka diminta agar, BPBD, PMI, Pramuka, dan RSUD setempat ikut berperan aktif meningkatkan tingkat kesiagaan seperti bentuk keselamatan dan kelengkapan jika dibutuhkan. "Saya hanya mengkroscek kondisi dan kesiapan dalam penanggulan bencana agar dapat antisipasi hal-hal, dan kecepatan langkah dalam penanganan dan kesiagaan," kata Zakir.

Selain itu, kata Zakir, wilayah Kabupaten Halmahera Barat ini, masuk dalam zona rawan bencana, sehingga setiap waktu tidak bisa diberi ruang, terus tingkatkan kesiagaan. Untuk itu, dia akan setiap hari berkantor di BPBD guna memantau langsung kondisi riilnya. Demi memberikan pelayan terbaik di masyarakat, sehingga dapat mengurangi rasa kenyamanan kepada masyarakat. 

Sementara itu, data terhimpun menyebutkan korban tertimpa bangunan akibat gempa bumi itu adalah Yonas (23), warga Desa Gauria Kecamatan Jailolo. Dia mengalami luka sobek di kepala juga memar di kakinya. Satu lagi seorang anak berumur 10 tahun dalam perjalan ke RSUD pukul 19.00 WIT dari Desa Bukumaadu kecamatan Jailolo Selatan, dan mengalami shock. (**/PRO2)