Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Gizi Buruk, FK Universitas Lampung Gelar Gerakan 3M di Tanggamus
Lampungpro.co, 25-May-2018

Amiruddin Sormin 1195

Share

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Empat mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Lampung yang tergabung dalam Program Kreatifitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat melaksanakan Pemberdayaan Kader Posyandu Guna Menyukseskan Program Kesehatan Pemerintah dengan Sistem Gerakan 3M (Perikadarkum) di Desa Gunungtiga, Kecamatan Ulubelu, Tanggamus. Kegiatan tersebut berlangsung sejak April hingga Juni.

Kami memilih Desa Gunungtiga karena masih ditemukan balita gizi buruk di sini. Banyak pula ibu hamil yang persalinannya tidak dibantu tenaga kesehatan dan akses ke pelayanan kesehatan primer cukup jauh dan minimnya tenaga kesehatan. Hanya ada satu bidan di Desa Gunungtiga. Oleh karena itu, penting meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader posyandu sebagai ujung tombak kesehatan ibu dan anak," kata Ketua Tim, Rika Rahmawati, Kamis (24/5/2018).

Empat mahasiswa FK tersebut yakni Alvin Widya Ananda, Charisatus Sidqotie, Haekal Alfhad, dan Rika Rahmawati di bawah bimbingan dr. Fitria Saftarina S. Ked., M. Sc. Kegiatan ini fokus pada peningkatan keterampilan kader posyandu sehingga lebih berperan aktif dalam pelaksanaan posyandu. Kegiatan ini melibatkan 18 kader posyandu yang terbagi pada tiga dusun di Desa Gunungtiga

Program terdiri dari penyuluhan, pelatihan, simulasi ketrampilan, sharing, dan evaluasi dalam hal penerapan gerakan 3M yaitu mengukur dan mengedukasi status gizi balita, meningkatkan cakupan imunisasi lengkap pada balita, dan meningkatkan kunjungan antenatal care (kunjungan kehamilan) minimal empat kali pada ibu hamil.

Dalam pelaksanaannya, diberikan pula sarana yang menunjang pelaksanaan gerakan 3M, yaitu alat pengukur tinggi badan, timbangan badan, dan alat pengukur tekanan darah. Menurut Yati, bidan Desa Gunungtiga program tersebut membantu meningkatkan ketrampilan kader.

"Terutama dalam meningkatkan keterampilan kader. Sebelumnya kader tidak bisa mengukur tinggi badan, menghitung status gizi, dan mengukur tekanan darah, sekarang sudah jago. Selain itu, dari pelatihan yang diberikan adik-adik, kader posyandu jadi bisa memberikan edukasi kepada ibu-ibu peserta posyandu," kata Yati. (PRO1)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Lampung Dipimpin Mirza-Jihan: Selamat Bertugas, "Mulai dari...

Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...

19171


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved