GH+ dibangun di atas lahan seluas 6x12 meter persegi di lingkungan Center of Excellence Kampus Polinela. Rumah kaca ini dirancang sebagai lahan pertanian terkontrol yang dilengkapi sistem pemantauan dan irigasi modern berbasis smart precision farming.
Ketua tim periset DIGIFARM, Eko Win Kenali, S.Kom., M.Cs., menjelaskan bahwa GH+ saat ini masih dalam tahap pengembangan prototipe. Sistem yang tengah dikembangkan akan mengintegrasikan teknologi berbasis Internet of Things (IoT) yang memungkinkan pengguna memantau kondisi lahan secara real time dan mengatur kebutuhan irigasi secara otomatis.
"Melalui sistem ini, kami ingin menghadirkan solusi pengelolaan lahan yang efisien dan presisi. GH+ bisa menjadi model rumah kaca murah, tapi tetap fungsional untuk mendukung pertanian modern," ujar Eko.
Ia menambahkan bahwa teknologi ini nantinya tidak hanya digunakan untuk pembelajaran dan penelitian di kampus, tetapi juga akan dibuka aksesnya bagi petani mitra dan masyarakat umum. Dengan demikian, manfaatnya dapat dirasakan lebih luas dalam mendukung transformasi pertanian di Provinsi Lampung.
Berikan Komentar
Para kepala daerah di Lampung punya kesempatan untuk membuktikan...
13210
609
07-Sep-2025
618
07-Sep-2025
670
07-Sep-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia