�
BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo menyerahkan insentif/honorarium selama dua bulan sebesar Rp500 ribu kepada 1.000 orang mitra kesatuan pengelolaan hutan (KPH) Se-Provinsi Lampung dan biaya operasional penyuluh kehutanan sekitar Rp78 juta untuk 137 orang koordinator penyuluh KPH Se-Provinsi Lampung. Dana ini bersumber dari APBD sebesar Rp250 ribu dan APBN �sebesar Rp370 ribu.
"Karena menjaga hutan merupakan bagian yang fundamental dari program strategis. Untuk itu, saya merasa bahagia dan bangga karena mampu bertemu secara langsung dengan para mitra PKH dan rimbawan Se-Provinsi Lampung," kata Gubernur Ridho Ficardo pada kegiatan Temu Mitra Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) dan Rimbawan Provinsi Lampung, di Mahan Agung, Bandar Lampung, Jumat (15/12/2017).
Selain kepedulian dalam bentuk honorarium, Gubernur juga meningkatkan sarana dan prasana kerja. "Pemerintah Provinsi Lampung terus meningkatkan sarana dan prasarana di lokasi kerja dalam mendukung para rimbawan dan mitra KPH. Dan diharapkan Anda menjadi mitra untuk bersama menjaga wilayah hutan, melestarikan hutan dan mengambil manfaat dari kelestarian hutan tersebut. Serta mampu mengajak generasi muda dan masyarakat lainnya untuk turut serta dalam menjaga hutan," pesan Ridho.
Sementara, Kadis Kehutanan Provinsi Lampung, Syaiful Bachri, menjelaskan Gubernur Ridho memiliki perhatian khusus melalui visi dan misinya dalam mensejahterakan masyarakat, dengan tetap menjaga fungsi hutan agar menjadi sumber daya yang lestari. "Gubernur Ridho juga terus memberikan perhatiannya terhadap kelestarian hutan dengan memberikan bantuan kepada mitra KPH dan rimbawan,� serta dengan meningkatkan sarana dan prasarana seperti meja dan kursi di lokasi kerja para mitra KPH," kata Syaiful.
Adanya kerusakan hutan Lampung, ujar Syaiful, adalah menjadi tugas Dinas Kehutanan untuk mengantisipasi. "Kita mempertahankan yang masih baik, tapi cukup berat dalam memulihkan yang telah rusak. Ada banyak penyebab kerusakan hutan seperti penebangan liar, pengelolaan oleh masyarakat yang kurang sesuai dalam menjaga hutan tetap lesatari," kata dia.
Syaiful menjelaskan apabila hutan mampu dikelola dengan arif dan bijaksana, maka akan bermanfaat dan memiliki potensi yang besar. "Untuk itu dibutuhkan sinergi yang tinggi baik dari dinas kehutanan, mitra PKH dan rimawan, sehingga hutan mampu membawa kesejahteraan ekonomi masyarakat dan hutan tetap terjaga," kata dia. (**/PRO2)
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4160
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia