Pengendara Motor Saat Mengisi BBM di SPBU Pengajaran Bandar Lampung | Lampungpro.co

JAKARTA (Lampungpro.co): Meski harga Pertamax Turbo, Dexlite, dan Bright Gas naik, PT Pertamina Patra Niaga memastikan tidak ada kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Meski harga Indonesian Crude Price (ICP) BBM dan Contract Price Aramco (CPA) untuk Elpiji masih tinggi.

Area Manajer Communication Relation dan CSR Sumbagut PT Pertamina Patra Niaga, Taufikurachman mengatakan, hingga akhir Juni 2022, harga minyak mentah Indonesia (ICP) dibanderol 117,62 dolar Amerika Serikat perbarel. Hal ini tentu lebih tinggi sekitar 37 persen, dari harga pada Januari 2022.

"Sementara harga CPA gas terus naik selama Juni 2022, mencapai 725 dolar Amerika Serikat permetrik ton (MT). Ini lebih tinggi 13 persen dari rata-rata CPA sepanjang 2021," kata Taufikurachman dilansir Suara.com (jaringan media Lampungpro.co), Senin (11/7/2022).

Atas dasar itu, Pertamina melakukan penyesuaian harga untuk produk bahan bakar khusus (BBK) atau BBM non subsidi. Saat ini, harga Pertamax Turbo (RON 98) menjadi Rp16.550 dari sebelumnya Rp14.800 perliter untuk wilayahnya.

"Sementara Pertamina Dex (CN 53) menjadi Rp16.850 dari Rp14.000 perliter. Lalu Dexlite (CN 51) Rp15.350 dari Rp13.250 perliter," ujar Taufikurachman.

Untuk elpiji non subsidi (Bright Gas) akan disesuaikan dari sebelumnya Rp91 ribu, sekarang jadi Rp104 ribu. Sementara Untuk Bright Gas 12 Kg sebelumnya Rp189 ribu, sekarang jadi Rp215 ribu.

Saat ini, penyesuaian harga dilakukan kembali untuk produk Pertamax Turbo dan Dex Series. Hanya Pertamax yang merupakan BBM non subsidi, harganya tetap atau tidak berubah Rp12.750 perliter. (***)

Editor : Febri Arianto

>