BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Banjir bandang menerjang Pekon Umbar, Kecamatan Kelumbayan, Tanggamus, pada 8 November 2018 ditengarai akibat parahnya kerusakan hutan. Penebangan hutan yang tidak terkontrol membuat berkuranganya daerah tangkapan air (catcment area).
Banjir yang menewaskan satu warga itu membuat rumah hanyut atau hilang total sebanyak 22 yang dihuni 86 jiwa penduduk. Rumah rusak berat 144 yang dihuni 477 jiwa, dan rumah rusak ringan atau terdampak banjir 174 dengan penghuni 658 jiwa. Dengan demikian total yang rusak 310 rumah.
"Proses penggudulan bukit dan hutan secara membabi buta yang menyebabkan banjir dan tanah longsor, ini yang ikut andil membuat banjir," kata Rektor Universitas Bandar Lampung M. Yusuf Barusman, kepada Lampungpro.com, Kamis (22/11/2018).
Menurut Yusuf Barusman, penebangan hutan hanya mengambil kayunya, tanpa ditanami kembali dengan tanaman perladangan. Di Pekon Susuk, misalnya, proses penggundulan hutan berlangsung masif. Dia mempertanyakan tidak adanya perhatian dari pemerintah dan pihak terkait. "Mengerikan sekali," kata Yusuf Barusman, yang juga Ketua Umum ICMI Orwil Lampung itu. (PRO1)
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4132
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia