LAMPUNG TIMUR (Lampungpro.com): Perempuan itu mengenakan baju merah dan celana merah, berjalan sedikit menunduk. Rambut sepanjang bahu sengaja disingkap untuk menutup mukanya. Dia adalah AR (28), warga Desa Labuhanratu VII, Kecamatan Labuhanratu, Lampung Timur. Kamis (31/8/2017) sore, ibu tiga anak itu berjalan keluar dari ruangan Res Narkoba Polres Lampung Timur, usai menjalani pemeriksaan keterkaitan dengan menggunakan narkotika jenis Sabu.

AR dengan mengeluarkan suara serak saat dimintai keterangan anggota Reskrim Narkoba mengaku menggunakan barang haram itu karena mengalami depresi tekanan ekonomi. Saya belum lama memakai sabu, awalnya dirayu kawan alasannya bisa menghilangkan pikiran galau, dan awalnya dikasih Cuma-Cuma, kata AR, tanpa menyebutkan siapa yang memberi barang perusak mental itu.

Perempuan kelahiran 1993 itu juga mengaku pernah prustasi karena tidak jadi berangkat keluar negeri menjadi TKW. Sedangkan beban untuk menghidupi tiga anak tanpa suami menjadi alasan beratnya. Saya sudah cerai, tiga anak saya ikut saya semua, kata AR dengan suara lirih dan wajah menunduk.

AR mengaku menyesal mengkonsumsi barang haram setelah berurusan dengan hukum. Saya menyesal saya tidak akan lagi menggunaan narkoba setelah hukuman selesai, kata dia di hadapan penyidik.

Kapolres Lampung Timur AKBP Yudhy Chandra Erlianto, mengatakan AR bersama rekannya NP  (23), warga Desa Rantaujaya Udik, Kecamatan Sukadan, ditangkap anggota Polsek Sukadana, Rabu (30/8/2017) malam. Barang bukti yang didapat dari kedua perempuan itu satu bungkus plastik klip transparan yg berisi kristal-kristal bening yangg diduga narkotika jenis sabu.

Selain itu, satu bong alat hisap sabu yg terbuat dari botol minuman instan, satu buah cottonbud, dan dua buah korek api. "Ditangkapnya kedua pengguna narkoba tersebut akan terus kami kembangan, kata Kapolres. (SUSANTO/PRO2)