Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Indonesia Rawan Gempa, Gunung Krakatau Pernah Tewaskan 35 Ribu Orang Lebih
Lampungpro.co, 03-Oct-2018

Erzal Syahreza 1821

Share

Gempa Bumi, Gunung Krakatau, Tsunami, Gempa Donggala, Gempa palu, tsunami aceh, gempa sulawesi

Masyarakat Jepang sadar bencana. Di dekat pintu rumah, mereka mempersiapkan ransel yang berisi air botolan, makanan kering atau makanan kalengan, obat-obatan P3K, uang tunai, pakaian kering, radio, senter, dan beberapa baterai pengganti. Boleh juga ditambahkan suplemen, kacamata, obat-obatan khusus, atau makanan bayi dalam tas khusus mereka. Alat-alat penyelamatan gempa bahkan dijual di supermarket.

Pelatihan menghadapi bencana dilakukan secara rutin, bahkan dijadikan mata pelajaran khusus di sekolah-sekolah dasar. Kekayaan Jepang sebagian diinvestasikan untuk membangun gedung dan infrastruktur tahan gempa. Mahal memang, tapi menurut ahli, kebijakan ini terbukti telah menyelamatkan ribuan jiwa.

Dan ini yang tak kalah penting: "Kemungkinan kecil gedung sekolah atau rumah sakit rubuh saat gempa. Sebab, fasilitas publik dibangun tanpa ulah nakal dan korupsi para penyelenggara negaranya," demikian dikutip dari situs Manila Bulletin.

Apakah cara itu bisa menghindari jatuhnya korban? Jawabannya, tidak. Namun, setidaknya hilangnya nyawa bisa diminimalisasi. Sama seperti Indonesia, tahun 2018 berlangsung penuh cobaan untuk warga Jepang. Gempa, hujan deras, gelombang panas, dan topan terjadi selama musim panas.

Pada 18 Juni 2018, gempa dengan magnitudo 5,5 melanda Osaka dan Kyoto. Layanan gas dan listrik untuk 170 ribu rumah terputus. Tapi hanya sementara. Lindu juga menghentikan layanan kereta selama beberapa jam dan merusak pipa-pipa air. Sejumlah rumah pun tak lagi kokoh berdiri. Setidaknya empat orang meninggal dunia dan 417 lainnya luka-luka.

Gempa yang memicu tanah longsor juga terjadi di Hokkaido pada 8 September 2018. Setidaknya 35 orang dinyatakan meninggal dunia.

Sementara, tiga juta rumah di Hokkaido tak mendapatkan aliran listrik akibat rusaknya pembangkit. Hanya dalam semalam jumlah itu berkurang jadi 20 ribu. Dan, pada Juli 2018, 225 orang meninggal dunia dalam bencana banjir yang terjadi di musim panas. Namun, sekali lagi, warga Negeri Sakura menunjukkan ketangguhannya.

1 2 3 4 5 6 7

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
TPA Sampah Bakung Disegel, Pemkot Bandar Lampung...

Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...

281


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved