BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Polemik penggusuran Pasar Griya Sukarame masih terjadi hingga kini. Beberapa warga memilih untuk pulang ke tempat asal. Ada pula yang memilih pindah ke rusunawa yang disediakan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung.
Namun, beberapa warga memilih bertahan untuk tinggal di bongkaran Pasar Griya Sukarame dengan mendirikan tenda alakadarnya. Salah seorang warga, Yuni (30) mengaku enggan pindah ke rusunawa lantaran harus membayar biaya bulanan. "Kami makan saja susah, kok disuruh nyewa," kata Yuni kepada Lampungpro.com di lokasi penggusuran, Jumat (27/7/2018) siang.
Selain itu, melihat kondisi rusunawa yang sempit, warga juga berfikir dengan pekerjaan sebagai pemulung. Rusunawa tidak ada tempat untuk menaruh barang rongsokan. "Kami kan butuh tempat untuk menaruh rongsokan," kata dia.
Ia pun menyayangkan sikap Pemkot Bandar Lampung yang terkesan buru-buru. Pemkot belum pernah mengajak diskusi warga Pasar Griya Sukarame. "Kalau diskusi sekarang ya udah nggak pas," kata dia.
Warga lain yang enggan disebutkan namanya mengaku banyak kenangan di Pasar Griya Sukarame. Hal itulah yang membuat dirinya bertahan untuk tinggal bersama reruntuhan bangunan pasar. "Kami disini sudah sangat lama," kata dia. (SYAHREZA/PRO3)
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1260
Lampung Selatan
3936
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia