Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Inovasi Kelola Limbah di Desa Pasar Krui, Tim BEM Unila Lolos Pendanaan Program Mahasiswa Berdampak 2025
Lampungpro.co, 17-Sep-2025

Febri 226

Share

Tim BEM Unila | Lampungpro.co/Dok Unila

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Tim Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Lampung (Unila), berhasil menorehkan prestasi membanggakan dengan lolos pendanaan Program Mahasiswa Berdampak Pemberdayaan Masyarakat BEM Tahun 2025 oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek).

Dalam kompetisi ini, Tim BEM Unila mengusung proposal bertajuk "Transformasi Limbah Organik sebagai Inovasi Hijau untuk Pertanian, Perikanan, Peternakan, dan Ekonomi Desa Berbasis Sustainable Development Goals (SDGs)."

Tim ini beranggotakan 20 mahasiswa lintas fakultas, dengan diketuai Muhammad Dzuhri (S1 Sosiologi 2024) dan beranggotakan Hafizah Al Mahda (S1 Pendidikan Bahasa Inggris 2022) dan Tri Rizki Handayani (S1 Akuntansi 2023) sebagai Sekretaris Aisyah Asifa (S-1 Bimbingan Konseling 2022) dan Viola Chalista (S-1 Matematika 2024) sebagai Bendahara, serta anggota lainnya yang mengisi posisi Program Manajer, Humas, PDD, Kesehatan dan Konsumsi, hingga Perlengkapan.

Program ini lahir dari kondisi Desa Pasar Krui, Pesisir Barat, yang setiap harinya menghasilkan sekitar 2 ton limbah atau 60 ton perbulan. Sebagian besar limbah tidak dikelola dengan baik, hanya dibuang begitu saja, menimbulkan bau, pencemaran, hingga potensi penyakit.

Padahal limbah tersebut, turut memiliki nilai ekonomi tinggi jika diolah menjadi pupuk organik, pakan ternak, atau produk daur ulang plastik.

Melihat kondisi itu, Tim BEM Unila berinisiatif menghadirkan solusi berbasis teknologi soluble liquid (SL) dan mesin pengolah tepung ikan, sehingga limbah dapat dimanfaatkan untuk mendukung sektor pertanian, perikanan, dan peternakan.

Program ini tidak hanya menyelesaikan persoalan lingkungan, tetapi juga mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat desa berbasis ekonomi hijau, sekaligus mendukung pencapaian SDGs 8, 11, 12, dan 13.

Perjalanan tim dimulai dari observasi langsung ke lapangan, mengumpulkan data dan berdiskusi bersama mitra sasaran untuk merumuskan masalah prioritas.

1 2 3

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Bro, Pelajaran Apa yang Kau Petik dari...

Para kepala daerah di Lampung punya kesempatan untuk membuktikan...

17907


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved