BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Jaring ulang calon direktur utama (dirut) PT Bank Lampung, diduga karena proses assesment sarat konflik kepentingan (conflict of interest). Informasi yang dihimpun Lampungpro.com menyebutkan sejumlah pemegang saham dan komisaris mempertanyakan penunjukan dan independensi Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), sebagai jasa konsultan assesment calon.
Dalam proses penjaringan calon dirut ada empat yang melamar. Tiga di antaranya berasal dari internal Bank Lampung, yakni Purwantari Budiman (Penjabat Sementara�Dirut Bank Lampung), Mustopa Endi Saputra Hasibuan (Direktur Operasional), dan Muhammad Syachroni (Direktur Bisnis). Satu calon dari eksternal tidak datang, sehingga dianggap mengundurkan diri.
Dari hasil assesment, Purwantari Budiman menempati posisi teratas. Masalah kemudian muncul pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), di Hotel Novotel, Bandar Lampung, pada 24 Mei 2017, ketika sejumlah pemegang saham dan komisaris mempertanyakan independensi LPPI. Pasalnya, salah satu pendiri Yayasan LPPI adalah Purwantari Budiman selaku sekretaris dalam akte pendirian yayasan. RUPS pun deadlock dan meminta penjaringan ulang.
Namun Purwantari Budiman mengatakan penjaringan ulang digelar karena pemegang saham menghendaki agar banyak pilihan bankir yang profesional. "Maka dibukalah penjaringan ulang untuk posisi dirut. Persyaratan untuk fit and proper test satu posisi diikuti dua orang. Diharapkan dengan penjaringan akan diperoleh calon-calon yang masih energik, berwawasan luas, dan full komitmen," kata Purwantari Budimanm, kepada Lampungpro.com.
Menurut Purwantari, proses penjaringan direncanakan secepatnya agar tidak terjadi kekosongan jabatan dirut. Dia mengusulkan penjabat sementara�dirut diperpanjang tiga bulan atau dengan contra sign oleh direktur yang ada dengan persetujuan Dewan Komisaris. "Proses penjaringan ulang ini diikuti pula dengan beauty contess calon peserta di depan pemilik," kata Purwantari.
Terkait hal ini, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung, Untung Nugroho, meminta Bank Lampung mengisi kekosongan dirut dengan diumumkan secara terbuka agar diperoleh kandidat terbaik. "Saat ini proses masih di bank dan kalau memang belum diperoleh kandidat terbaik, ya, lebih baik diulang. Disertai upaya maksimal dari pemilik bersama Komite Remunerasi dan Nominasi untuk dapat menjaring dan memperoleh kandidat yang bagus," kata Untung Nugroho.
Menurut Untung, mencari dirut memang tidak mudah. "Saya yakin yang melamar mungkin banyak. Namun yang mampu menjadi dirut itu belum tentu dapat. Kalau dirut kosong, perseroan harus menunjuk pjs sesuai anggaran dasar bank," kata Untung. (PRO1)
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4061
Bandar Lampung
2130
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia