RAWAJITU (Lampungpro.co): Masuknya jaringan listrik oleh PT PLN ke seluruh areal tambak udang Dipasena membuat geliat budidaya makin bergairah dalam waktu setahun terakhir. Para petambak swadaya berupaya memaksimalkan sarana budidaya, mulai persiapan pra tebar, penebaran benur, hingga penyediaan peralatan kincir untuk airator tambak.
Harapannya hasil budidaya lebih optimal. Sayangnya hari terakhir secara berturut-turut setiap hari mulai pukul 04.00-07.00 listrik pasti down. Daya listrik turun sehingga lampu jadi redup dan tidak mampu menggerakan kincir untuk berputar. "Kincir itu napasnya udang dalam budiaya intensf. Kalau petambak tebaran benur padat dan kincir mati, udang bisa dipastikan mati," kata Ahmad Khoirani petambak Blok 4 Kampung Bumi Dipasena Agung, Rabu (17/2/2021).
Dia mengatakan udang ditambaknya sudah besar bahkan hampir panen. "Saya jadi ketar-ketir setiap pagi berapa hari ini sejak empat hari lalu. Hari ini karena listrik PLN turun daya, saya terpaksa engkol engine cadangan untuk menggerakkan empat buah kincir di dua petak tambak. Ini tidak efektif dan tidak efisien, repot, dan boros. Kalau petambak ngak ada engine cadangan bisa bangkrut," kata dia.
Di tempat terpisah Ketua Perhimpunan Petambak Pembudidaya Udang Wilayah (P3UW) Lampung, Suratman, meminta pihak PLN memperbaiki fasilitas dan jaringan di pertambakan Dipasena. Pasalnya, saat ini masih terlalu sering listrik padam. "Ini belum bagus dan teralalu berisiko untuk budidaya," kata Suratman.
Berdasarkan pantauan Lampungpro.co, saat ini para petambak Dipasena mulai beralih menggunakan listrik PLN untuk budidaya. Rata-rata penebaran 60-100 ribu ekor benur per petak tambak (2.000 M2) usia budidaya 70-100 hari. Dengan estimasi hasil panen di atas 1 ton, dengan mengantongi uang Rp60-Rp100 juta rupiah per petambak
Petambak yang mengalami penurunan daya selama empat hari ini berada di Kampung Bumi Sentosa, Bumi Dipasena Utama, Bumi Dipasena Agung, dan Bumi Dipasena Jaya. Menanggapi gangguan ini, Direktur Rayon PLN Menggala, Jimmy Manalu, mengatakan pemadaman akibat sambaran petir di jaringan Dipasena.
"Selain itu, ada monyet yang menyentuh jaringan sehingga mengakibatkan fuse cut out putus 1 fhasa, harap bersabar dan mohon kerjasamanya. Kami akan menurunkan tim ke lokasi untuk pengecekan dan perbaikan menyeluruh, paling kendala cuaca saja saat ini sering turun hujan," kata Jimmy. (FAIZ/PRO1)
Berikan Komentar
Kalau pupuk dan BBM distribusinya bisa tertutup, harusnya Elpiji...
266
Bandar Lampung
11625
Bandar Lampung
2405
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia