PRINGSEWU (Lampungpro.com): Selain hujan lebat, banjir besar yang mengepung Kabupaten Pringsewu sejak Sabtu (16/2/2019) malam, juga akibat jebolnya tanggul di atas Bendung Way Gatel, Pekon Parerejo, Kecamatan Gading Rejo. Pasalnya, bendungan buatan Belanda pada 1938 ini mengaliri sawah warga di Panjerejo, Bulukarto, Wates, Klaten, Bulukrejo, Wates Timur, dan Blitarejo.
Bendungan tua ini juga beberapa kali mendapat perbaikan dengan dana cukup besar. Bendungan ini pernah jebol pada Maret 2017 yang membuat produksi padi di Pringsewu terancam hingga dua kali musim panen.
"Kalau bendungannya memang ngak rusak, cuma tanggul sebelah kiri yang jebol karena tergerus air. Kenapa mudah tergerus air, apakah ada yang salah dalam segi konstruksi?" ujar Sutrisno, warga Pringsewu kepada Lampungpro.com, Senin (18/2/2019).
BACA JUGA:�Bendungan Jebol Ratusan Hektare Sawah di Pringsewu Banjir dan Gagal Panen
Bendungan Way Gatel menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten Pringsewu yang mampu mengaliri lebih kurang 700 hektare lahan sawah. Pada Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Pringsewu, 2 April 2018, dicantumkan nilai pagu Pembangunan Bendung Way Gatel tercantum Rp10 miliar dengan nama paket AIR-01 dan kode lelang 495337.
Proyek di bawah satuan kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Pringsewu. Lelang proyek ini diikuti 12 peserta dengan rangking tertinggi PT Kencana Biru Perkasa. Harga penawaran perusahaan itu Rp9,7 miliar dan harga terkoreksi juga Rp9,7 miliar. (PRO1)
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4138
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia