Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Jelang Musim Hujan, Alat Peringatan Banjir Dipasang di Tanggamus dan Lampung Barat
Lampungpro.co, 01-Nov-2019

Amiruddin Sormin 1301

Share

Relawan PMI saat memasang alat deteksi dini banjir di Tanggamus, Rabu (30/10/2019). LAMPUNGPRO.CO/PMI LAMPUNG

KOTA AGUNG (Lampungpro.co): Palang Merah Indonesia (PMI) dan American Red Cross memasang alat peringatan dini (early warning system) banjir dan longsor di Kabupaten Tanggamus dan Lampung Barat. Alat ini dipasang di berbagai lokasi yang selama ini dikenal rawan banjir dan longsor.

Menurut Kepala Bidang Penanggulangan Bencana PMI Lampung, Sumiyanto, alat ini dibeli dari Wonogiri dengan dana Program Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Masyarakat Kerjasama PMI dan American Red Cross. "Alat ini menggunakan sumber daya aki kering. Sensor dihubungkan dengan sirene. Sensor dipasang di sungai yang diatur ketinggiannya. Bila air sungai mencapai ketinggan tertentu, sirene akan berbunyi," kata Sumiyanto kepada Lampungpro.co, Kamis (31/10/2019).

Para relawan merakit alat ini dan dipasang di sejumlah desa. Alat peringatan banjir menggunakan sumber daya aki menghindari mati listrik, jika menggunakan arus listrik PLN. Agar aki tetap terisi, alat EWS tersebut disambungkan dengan solar sel. 

Pada daerah rawan longsor, sensor deteksi longsor dihubungkan dengan kawat seling yang dibentangkan pada jarak tertentu. Jika ada pergerakan tanah, kawat seling akang mengencang dan sensor yang dihubungkan dengan sirene, sehingga sirene akan berbunyi.  

Jumlah alat yang dipasang ada tujuh, masing-masing desa dipasang satu unit kecuali Desa Sukamulya, Tanggamus. Alat ini dipasang juga di Desa Sukamulya Kecamatan Pugung,  Desa Tanjung Agung Kecamata Kota Agung Barat, dan Desa Karang Anyar Kecamatan Wonosobo.

Di Lampung Barat, alat tersebut dipasang di Desa Ujung, Kecamatan Seminung yang rawan longsor. Kemudian, di Desa Tugu Ratu, Kecamatan Suoh, yang dikenal rawan banjir. "Jenis EWS yang dipasang disesuaikan dengan kondisi desa apakah rawan banjir atau rawan longsor," kata Sumiyanto. (PRO1)

#

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Setelah Dilantik 20 Februari Lalu, Apakah Keluhan...

Kawan, jangan lupakan jalan pulang: jalan rakyat yang dulu...

6431


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved