BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Para jemaah haji asal Lampung di Arab Saudi, dijadwalkan mulai dipulangkan ke daerah asalnya secara bertahap pada 13 Juni 2025, setelah menuntaskan fase puncak ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Lampung, Erwinto mengatakan, pemulangan dilakukan dalam dua gelombang, melalui dua bandara berbeda di Arab Saudi.
"Gelombang pertama terdiri 9 kelompok terbang (Kloter) yang akan diterbangkan dari Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, pada 13-23 Juni 2025," kata Erwinto dalam keterangannya, Rabu (11/6/2025).
Sedangkan Gelombang kedua ada 10 Kloter, akan diberangkatkan melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah, mulai 27 Juni hingga 9 Juli 2025.
"Meski berbeda jalur kepulangannya, namun seluruh jemaah akan mendapatkan pelayanan maksimal hingga mereka tiba di rumahnya masing-masing," ujar Erwinto.
Setibanya di Bandara Soekarno - Hatta, Indonesia, para jemaah akan melanjutkan penerbangan ke Bandara Radin Inten II Lampung dan menuju Debarkasi Antara Lampung.
Kemudian jemaah akan transit sejenak sebelum dipulangkan ke kabupaten/kota masing-masing. Khusus untuk jemaah asal Bandar Lampung, penjemputan dapat dilakukan langsung oleh keluarga di Asrama Haji Antara Lampung.
Sedangkan untuk koper jemaah, nantinya akan diatur oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) kabupaten/kota, dan dapat diambil di titik distribusi masing-masing. Untuk Bandar Lampung, pengambilan koper difasilitasi PPIH Bandar Lampung di Asrama Haji Rajabasa.
Sementara itu, Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Lampung, M. Ansori mengungkapkan, pihaknya memastikan kesiapan penuh seluruh petugas di Debarkasi Antara Lampung.
"Koordinasi intensif juga terus dilakukan dengan PPIH pusat, Dinas Kesehatan Lampung, serta berbagai instansi terkait lainnya di wilayah Lampung, semua personel telah disiagakan," ungkap M. Ansori.
Selanjutnya untuk jemaah yang sakit akan segera dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) Lampung, dan bagi yang masih dirawat di Arab Saudi, tetap menjadi tanggung jawab pemerintah hingga pulih.
"Sementara untuk jemaah yang wafat di tanah suci, seluruh haknya tetap diberikan kepada ahli waris, termasuk air zamzam, layanan pemulasaraan sesuai syariat, dan asuransi jiwa. Besaran asuransi berbeda tergantung waktu wafat," ujar M. Ansori.
Apabila wafat sebelum puncak haji, maka ahli waris berhak menerima senilai Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH). Sedangkan apabila wafat di pesawat, maka santunan yang diberikan mencapai Rp125 juta.
Kanwil Kemenag Lampung menghimbau kepada para keluarga jemaah, untuk mengikuti prosedur penjemputan demi kelancaran dan kenyamanan bersama.
Kanwil Kemenag Lampung berharap, seluruh proses pemulangan berjalan lancar, aman, dan para jamaah kembali dalam keadaan sehat untuk berkumpul kembali dengan keluarga. (***)
Editor : Febri Arianto
Berikan Komentar
Ini adalah refleksi tajam terhadap etos kerja jurnalisme lapangan,...
3162
Bandar Lampung
515
204
14-Jun-2025
226
14-Jun-2025
365
14-Jun-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia