Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Kampung Pelangi Bakal ada di Magelang
Lampungpro.co, 29-Mar-2017

3985

Share

MAGELANG (Lampungpro.com)-Kampung Pelangi saat ini menjadi trendmark di daerah-daerah untuk dijadikan wisata baru. Tak terkecuali Pemerintah Kota Magelang yang ikut mewujudkannya di Kaki Gunung Tidar. ��

Kampung Pelangi itu ditunjukkan dengan rumah penduduk dengan cat warna-warni, baik dinding maupun gentengnya. Tak hanya itu warna-warni juga dapat dilihat dari segi kuliner, suguhan kesenian, kerajinan dan sebagainya.

Sebagai bentuk keseriusan dengan konsep Kampung Pelangi, ia juga sedang berusaha menggandeng pihak ketiga dalam hal ini perusahaan cat.

Kampung Pelangi ini diharapkan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kota Magelang dan mereka mendapat hal baru usai wisata religi ke Gunung Tidar.

Gambarannya, setelah wisatawan turun dari gunung Tidar, maka mereka akan masuk ke kampung Pelangi. Di sinilah peran masyarakat setempat untuk bisa melayani para wisatawan.

Jarwadi menambahkan, selain melibatkan masyarakat setempat, pihakya juga mengajak peran mahasiswa di sekitar Magelang. Mereka diminta ikut dalam progam pendampingan warga.

Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar), Kota Magelang, Eny Sulistyowati menambahkan dua RW Kelurahan Magersari, Kota Magelang ini berada tepat di bawah kaki Gunung Tidar.

Ke depan, akan ada atraksi budaya, kuliner dan kerajinan khas di Kampung Pelangi itu. Lalu, pintu masuk ke Gunung Tidar pun dibuka di tiga lokasi, selain dari Terminal Lama, akses naik bisa dari Pasar Burung dan Kampung Magersari.

Selama ini, banyak masyarakat yang meyakini bahwa Gunung Tidar merupakan pusat Tanah Jawa. Gunung ini adalah paku-nya Pulau Jawa agar tidak terbelah. Maka diyakini pula bahwa Tidar merupakan pusat spiritualitas, karenanya, banyak wisatawan yang datang ke Gunung Tidar untuk memanjatkan doa.

Pihak Pariwisata Kota Magelang memiliki kendala dalam mengembangkan kawasan Tidar ini karena berada di dalam kewenangan Akademi Militer Magelang. Karenanya, akses ke Gunung Tidar tidak seleluasa kawasan yang berada dalam Pemerintah Kota Magelang.

Selain Gunung Tidar, tujuan wisata andalan Kota Magelang selama ini adalah Taman Kyai Langgeng, Museum Taruna Abdul Jalil, Museum BPK, Museum Diponegoro, Museum Bumiputera, Museum Senirupa OHD dan Taman Badaan. Aktivitas wisata outdoor berupa rafting di Sungai Progo, Air Soft Gun dan Golf.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mempersilakan masing-masing daerah mengembangkan kreasi dari keunggulan kompetitifnya. Kalau punya destinasi unggulan, silakan dikembangkan dengan menggunakan pola Pentahelix.

"Libatkan lima unsur pentahelix itu, academician, business, community, government dan media. Singkatnya ABCGM. Libatkan secara aktif, mereka menjadi stakeholder, mereka sebagai subjek," ujar Menpar Arief.

Jika pentahelix itu bisa bergulir cantik, maka tugas daerah dalam membangun destinasi wisata kelas dunia dengan mudah bisa diraih. Masyarakat juga ikut terlibat, ikut terdongkrak dan multiple impacts-nya secara berkelanjutan akan sangat dirasakan publik.

"Saya sering menyampaikan, setiap investasi 100 persen, akan menghasilkan dampak sebesar 170 persen. Hanya pariwisata yang bisa begitu," kata Menpar Arief Yahya.

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Eva Dwiana Lanjut, Banjir Bandar Lampung Bakal...

Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...

3761


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved